Setelah diagnosa terpapar HIV AIDS, penting untuk bertemu dengan dokter spesialis yang terlatih dalam mendiagnosis dan mengobati HIV. Untuk menentukan beberapa hal, perlunya pengujian tambahan atau tidak, menentukan terapi antiretroviral (ART) HIV mana yang terbaik untuk diberikan, memantau kemajuan dan perkembangan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Beberapa test dapat membantu dokter menentukan stadium penyakit dan perawatan terbaik, termasuk jumlah sel CD4 yang merupakan sel darah putih yang secara khusus ditargetkan dan dihancurkan oleh HIV. Vial Load (HIV RNA) Tes ini mengukur jumlah virus dalam darah.Â
Setelah memulai pengobatan HIV, tujuannya adalah untuk memiliki viral load yang tidak terdeteksi. Ini secara signifikan mengurangi peluang seseorang untuk infeksi oportunistik dan komplikasi terkait HIV lainnya. Dan yang terakhir adalah resistensi terhadap obat.
ATLM sebagai profesi yang bekerja di bekalang layar merupakan garda terdepan dalam menegakkan diagnosa penyakit infeksi, termasuk HIV AIDS. Menentukan diagnosa dengan penuh ketelitian, keterampilan dan kesabaran dalam memeriksa sampel pasien. Meski profesi ATLM kurang dikenal, meski bekerja tanpa disanjung dan dipuji.
ATLM tetap menjunjung tinggi kehormatan, sumpah dan janji profesi dengan memberikan pelayanan dan pemeriksaan yang akurat. Pada akhirnya, perlu di ketahui dan sadari bahwa eksistensi serta peran ATLM telah membawa kontribusi sangat besar dalam menegakkan diagnosa HIV AIDS.
Sehingga, sudah sepatutnya jika peran dan keberadaan ATLM dalam menegakkan diagnosa penyakit infeksi HIV AIDS lebih bisa dikenal oleh masyarakat luas. Hadirnya tulisan ini, terbukti telah menjawab begitu pentingnya peran dan kontribusi ATLM dalam menegakkan diagnosa penyakit HIV AIDS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H