Mohon tunggu...
文房
文房 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Saya suka menonton dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Demokrasi dalam Bidang Pendidikan di Indonesia

12 Oktober 2022   07:34 Diperbarui: 12 Oktober 2022   07:49 2692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Pendidikan adalah sesuatu yang diperoleh oleh individu sejak dini. Pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan non-formal sudah didapatkan oleh masing-masing individu di usia yang belia melalui didikan orang tua dan bisa juga didapatkan ketika individu mengikuti bimbingan atau kursus belajar dalam bidang apapun di luar sekolah. 

Pendidikan formal adalah pendidikan yang kita dapatkan melalui sekolah. Dalam sekolah, sudah tidak asing jika seorang murid dimintai pendapat oleh guru atau jika ada pemilihan ketua kelas dan struktur organisasi kelas. Tanpa kita sadari, hal tersebut adalah contoh dari demokrasi pendidikan.

Demokrasi dalam pendidikan adalah suatu pandangan yang memprioritaskan adanya persamaan hak dan kewajiban serta cara guru memperlakukan para murid dengan setara dan adil tanpa membeda-bedakan, baik dalam kelas maupun di luar kelas. 

Demokrasi pendidikan memberikan setiap murid kesempatan untuk membagi pemikirannya atau pendapat, mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya, serta memberikan murid kesempatan yang sama untuk mendapatkan pengetahuan di sekolah oleh guru. 

Demokrasi pendidikan adalah sesuatu yang diperlukan dalam sekolah dan merupakan gagasan yang baik untuk mempersiapkan para murid untuk masa depannya. Namun, bagaimana kenyataan dari penerapan demokrasi pendidikan di Indonesia, bagaimana bisa demokrasi dalam pendidikan bisa berkembang, dan bagaimana pengaruh demokrasi sehingga bisa ada yang dikenal sebagai demokrasi pendidikan. 

Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Demokrasi sendiri memiliki arti sebagai sistem pemerintahan yang berdasar dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Awalnya, sistem demokrasi ini lahir di Yunani, di mana pada saat itu rakyat terlibat langsung dalam pemerintahan akibat jumlah populasi di Yunani yang saat itu masih berjumlah sedikit. Sistem demokrasi ini kemudian diterapkan di Eropa, namun berakhir meredup karena adanya feodalisme atau karena rakyat Eropa tunduk kepada pemerintahan gereja dan raja. Demokrasi lahir kembali di Inggris melalui Magna Carta.

Magna Carta adalah cikal bakal dari demokrasi. Adanya Magna Carta disebabkan oleh masyarakat yang terus merasa menderita akibat adanya tekanan dari bangsawan, sementara bangsawan merasa menderita karena adanya tekanan dari raja, dan begitu seterusnya. Pada akhirnya, masyarakat serta bangsawan memutuskan untuk memberontak. Pemberontakan tersebut menghasilkan pembatasan kekuasaan bagi raja agar raja tidak semena-mena. Hak Asasi Manusia (HAM) juga lebih diutamakan daripada kedaulatan raja. 

Sejarah Demokrasi

Sistem pemerintahan demokrasi berkembang di Yunani Kuno pada abad ke-5 SM. Pada masa Yunani Kuno, demokrasi yang diterapkan pada saat itu adalah demokrasi langsung di mana rakyat pada saat itu terlibat langsung dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan negara seperti pengambilan keputusan, diskusi, dan sebagainya. 

Tentunya demokrasi langsung pada saat itu dapat dilaksanakan karena jumlah warga negara Yunani pada saat itu tidak sebanyak jumlah rata-rata warga negara pada jaman sekarang dan dipengaruhi juga oleh faktor bahwa warga yang berstatus sebagai budak, pedagang asing, perempuan, dan juga anak-anak tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam demokrasi terpimpin. 

Gagasan Yunani mengenai sistem pemerintahan demokrasi sempat mengalami kemunduran di bangsa Eropa akibat feodalisme hingga akhirnya bangkit kembali akibat Magna Carta. Tidak hanya melalui Magna Carta, pemikiran dan gagasan-gagasan dari sastra Yunani Kuno, termasuk gagasan pemerintahan demokrasi,  dihidupkan kembali melalui masa Renaisans. 

Perkembangan Demokrasi

Perkembangan demokrasi didukung oleh tokoh-tokoh ternama seperti John Locke yang berasal dari Inggris dan Montesquieu dari Perancis. John Locke memiliki pendapat terhadap hak-hak politik manusia. Menurut John Locke, hak-hak politik manusia itu mencakup hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kebebasan, serta untuk mempunyai milik. Sementara untuk Montesquieu, beliau mencetuskan ide untuk pemisahan kekuasaan melalui Trias Politika. 

Dasar-dasar demokrasi di Eropa merupakan inspirasi bagi adanya perkembangan demokrasi di Amerika Serikat. Penyusunan deklarasi kemerdekaan Amerika sendiri memiliki dasar pemikiran yang sebagian besar terinspirasi dari John Locke dan juga Rousseau.

Revolusi yang terjadi di negara-negara barat memiliki dampak yang sangat besar kepada kehidupan manusia. Akibat dari terjadinya revolusi, rakyat menjadi disadarkan dengan pentingnya hak asasi manusia dan prinsip pemikiran untuk kedudukan yang sama (Tidak ada perbedaan kelas dalam masyarakat) di hadapan hukum. 

Perjalanan demokrasi mulai dari awal kelahirannya di Yunani dan perkembangannya di bangsa barat juga mempengaruhi bentuk sistem pemerintahan di Indonesia. Sejak awal mulanya terbentuk Indonesia, demokrasi telah menjadi bentuk sistem pemerintahan yang dari awal dianut. Indonesia telah mengalami banyak sekali pergantian dalam hal hukum, ada demokrasi terpimpin, demokrasi parlementer, presidensil, hingga demokrasi pancasila. Hal ini adalah contoh betapa besar pengaruh demokrasi di Indonesia dalam hal hukum dan pemerintahan.

Demokrasi Pendidikan

Perkembangan demokrasi di Indonesia tidak hanya terjadi di bidang politik, namun terjadi juga di bidang pendidikan. Dahulu, semua keputusan berdasar pada keputusan dari guru dan yang berwenang. Namun, sekarang sebagian besar keputusan sudah diputuskan bersama-sama dengan murid atau orang yang terlibat. Hal ini menjadi salah satu contoh betapa besar pengaruh dari demokrasi yang ada di Indonesia.

Tidak hanya dalam hal hukum, demokrasi juga ada dalam bidang pendidikan. Prinsip dalam demokrasi pendidikan adalah memberikan kesempatan yang sama kepada para siswa/siswi yang berada di sekolah terlepas dari latar belakang suku, agama, dan sosial ekonomi. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berpendidikan dan menyatakan pendapat masing-masing. Hal ini ditunjukan melalui bagaimana guru mengajar serta memberikan kesempatan pada murid untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki agar dapat menghasilkan nantinya seorang pelajar yang berkualitas dan memiliki pemikiran yang kritis serta kreatif. 

Dalam pelaksanaan demokrasi pendidikan, murid akan didorong untuk lebih pro-aktif dalam menyampaikan pendapatnya dan partisipasinya dalam pembelajaran, pengambilan keputusan dalam hal-hal seperti penentuan cara memilih kelompok, tenggat waktu tugas, pemilihan ketua OSIS, dan sebagainya. Hal ini tentunya semua bertujuan untuk terpenuhinya kesejahteraan murid.

Pelaksanaan demokrasi pendidikan di Indonesia sudah cukup baik, terlebih dengan adanya kurikulum merdeka yang mendorong para murid untuk menjadi lebih aktif dalam aktivitas pembelajaran. Tidak hanya itu, pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, dan organisasi kelas juga adalah contoh dari demokrasi pendidikan di mana semua keputusan diambil berdasarkan keputusan bersama. Sekolah menerapkan demokrasi dalam pendidikan sebab partisipasi dan pendapat dari siswa sangatlah diutamakan dengan tujuan agar siswa juga dapat belajar untuk bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang diambil. 

DAFTAR PUSTAKA

Putri, V. M. (2021, November 14). Demokrasi dalam Bidang Pendidikan. https://doi.org/10.31219/osf.io/97y24

Asmaroini, A. P., & Utami, P. S. (2017). PELAKSANAAN PENDIDIKAN DEMOKRASI SISWA SMA DI KABUPATEN PONOROGO. JPPKn (Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan), 2(1). Retrieved from https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/jppkn/article/view/138

Irawan, B. B. (2007). PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI NEGARA INDONESIA | Irawan | Jurnal Ilmiah Hukum Dan Dinamika Masyarakat. E-JOURNAL UNTAG SEMARANG. Retrieved October 07, 2022, from http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/hdm/article/view/312

Yuliani,S.Pd.,M.Si. (2020). HUBUNGAN PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BESAR; DEMOKRASI, LIBERALISME, SOSIALISME, NASIONALISME, PAN-ISLAMISME DENGAN GERAKAN NASIONALISME DI ASIA-AFRIKA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun