Mohon tunggu...
Lifthihah Anis Marufah
Lifthihah Anis Marufah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Saya Masih Dibelenggu Diskriminasi Gender?

9 Januari 2021   12:13 Diperbarui: 15 Januari 2021   13:05 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGAPA SAYA MASIH DIBELENGGU DISKRIMINASI GENDER?

Penulis : 

Dr. Ira Alia Maerani, M.H (Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Semarang

Lifthihah Anis Ma'rufah (Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Semarang

Pernahkah Anda (kaum perempuan) mengalami ketidakadilan atau penindasan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara ini? Sadarkah Anda atas perlakuan yang ditimpakan kepada Anda tersebut?

Jangan sampai kamu tak sadar sudah jadi korban.

Sudah dari ratusan tahun lalu, sejarah telah menorehkan bahwa kaum perempuan adalah pihak yang seringkali dirugikan, dikesampingkan, dinomorduakan, atau bahkan mengalami penindasan dan tindakan lain yang membuat posisi keberadaan perempuan menjadi lemah. Benar sekali, hal tersebut dinamakan "diskriminasi gender perempuan". Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan diksi "diskriminasi gender perempuan".

Mari kita telusik lebih dalam tentang diskriminasi gender perempuan!

Diskriminasi gender perempuan adalah perlakuan yang tidak adil yang ditujukan kepada gender perempuan berupa batasan-batasan yang sangat menikam dan keadilan yang sangat dilemahkan.

Terdapat banyak sekali bentuk-bentuk diskriminasi gender terhadap perempuan, tidak hanya menyoal tentang keadilan namun lebih dari itu, yakni :

  • Marginalisasi (peminggiran). Marginalisasi banyak dipraktekkan dalam bidang ekonomi. Misalnya, banyak perempuan yang menerima pekerjaan yang tidak terlalu bagus. Baik dari segi gaji, jaminan kerja ataupun jabatan pekerjaan. Hal tersebut terjadi akibat masih sedikitnya perempuan yang mendapatkan akses pendidikan. Namun tidak hanya di bidang ekonomi, peminggiran juga dapat terjadi di rumah, kebijakan pemerintah, maupaun asumsi-asumsi ilmu pengetahuan.
  • Subordinasi (penomorduaan). Asumsi sosial yang men-judge perempuan adalah manusia lemah, tidak mampu memimpin, cengeng, dan asumsi lain yang mengakibatkan perempuan menjadi nomor dua setelah laki-laki.
  • Stereotip (citra buruk). Pandangan buruk terhadap perempuan. Misalnya, perempuan yang pulang kerja larut malam dicap bekerja sebagai pelacur, perempuan jalang, dan anggapan buruk lainnya.
  • Violence (kekerasan). Kekerasan sering terjadi. Serangan fisik dan psikis. Perempuan sampai saat ini masih rentan mengalami kekerasan, pemerkosaan, kekerasan seksual, ataupun perampokan.
  • Beban kerja berlebihan. Tugas dan tanggungjawab perempuan yang berat dan terus menerus. Misalnya, disisi harus  mengurus rumah, anak, dan suami perempuanpun terkadang juga harus mencari nafkah (di rumah).

Lalu apasih latar belakang diskriminasi gender terhadap perempuan itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun