Mohon tunggu...
Lifia Zaima
Lifia Zaima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi bercerita dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Serius, Mau Poligami?

15 Desember 2018   13:44 Diperbarui: 15 Desember 2018   13:51 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Saya mengambil tema mengenai poligami ini karena saya teringat saat saya mengikuti mata kuliah Study Al-Qur'an dan Hadits.

Dalam pembahasan materi kali itu adalah mengenai Kejujuran dan Keadilan.

Dari banyaknya pertanyaan, ada satu pertanyaan yang membuat kita sekelas menjadi riuh pikuk. Pertanyaan tersebut adalah "Bentuk keadilan dalam pernikahan, poligami misalnya dalam surat an-Nisa' ayat 3 yang artinya : Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Bagaimana menurut Anda?"

Setelah semua pihak bersikukuh memberikan argumennya, kemudian bu Dosen bertanya kembali kepada penanya "Memang kamu sanggup mau menikahi lebih dari 1 perempuan?"

Dia menjawab, "InsyaAllah saya mampu"

Bu Dosen kembali menegaskan kembali "Jawabannya TIDAK atau IYA, bukan InsyaAllah"

Kemudian suatu saat saya mendengar maiyah Emha Ainun Najib bahwa beliau menjawab ayat poligami tersebut dengan ayat Allah.

Allah memang menurunkan ayat mengenai poligami tersebut, dengan syarat JIKA KAMU MAMPU ADIL. Ya, sekarang kalau kamu jawabnya INSYA ALLAH berarti kamu meremehkan Allah. Sedangkan Allah menjawab kembali pada surat an-Nisa ayat 129 : Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Yang dapat saya simpulkan dalam hal ini adalah ketika kamu memutuskan untuk menikah satu atau lebih kamu harus memikirkan segala aspeknya. Jangan hanya berpedoman pada satu sumber saja, benar mengambil ayat dalam al-Qur'an tapi substansinya untuk hal apa. Yang maha adil adalah Allah, tidak ada lagi.

Jika benar kamu ingin berpoligami, boleh saja. Asalkan semua aspeknya sudah kamu perhitungkan. Kamu tak bisa meniru Rasulullah, kamu beda dengan Rasulullah yang insan pilihan dapat berlaku adil dan hatinya bersih. Rasulullah saja yang manusia pilihan menjawab bahwa diri Beliau tidak dapat berlaku adil-seadil adilnya, apalagi kita yang manusia biasa. Rusaklah sebuah pernikahan tersebut jika tujuanmu adalah untuk pemuas nafsu bukan beribadah.

Semoga senantiasa kita dalam lindungan dan jalan Allah.

ALLAHUMMARHAMNA BIL QUR'AN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun