Kaitan Konglomerasi atas Perkembangan Jurnalisme Masa Depan
Konglomerasi media pertama di Indonesia ada di media cetak, namun konglomerasi media elektronika adalah bentuk konglomerasi yang paling signifikan dari segi kapitalisasi modal dan uang yang berputar dalam suatu kelompok usaha.
Konglomerasi dimulai oleh Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo yang berhasil melakukan perjanjian dengan Bambang Trihatmodjo yang merupakan seorang pemilik mayoritas kelompok bisnis Bimantara Citra Tbk. yang kini menjadi pemilik mayoritas perusahaan RCTI. Setelah berhasil melakukan penguasaan dan pengendalian penuh atas RCTI, Hary kemudian menguasai TPI (Televisi Pendidikan Indonesia). Seanjutnya Hary turut menguasai Global TV. Dengan adanya ketiga perusahaan tersebut menjadikan sebuah grup konglomerasi dengan pemilik saham 100 persen dimiliki oleh Bimantara, yang kini dikenal dengan Media Nusantara Citra, Tbk, (MNC) yang hingga saat ini telah mengendalikan ketiga stasiun televisi tersebut.
Diwaktu yang nyaris bersamaan, dua pemilik media cetak yaitu Jakob Oetama dan Surya Paloh melakukan kerjasama dan mendirikan stasiun televisi. Kini Surya Paloh menjadi konglomerat media yang berhasil menyinergikan media cetak (Media Indonesia) dengan stasiun televisi (Metro TV) dalam sebuah kebijakan redaksional, konten, dan iklan.
Selanjutnya, pada tahun 2000an muncullah Chairul Tanjung sebagai pengusaha yang memulai karirnya dari nol pengalaman di dunia media dan berhasil membangun Trans TV.
Jurnalisme Masa Depan
Di masa depan nanti, jurnalisme tidak lagi bersifat linear. Para audiens akan menjadi seorang konsumen sekaligus produsen dari suatu konten. Cara penyebaran berita akan melalui media sosial.Â
Nilai akurasi suatu berita akan terpengaruh dengan kecepatan penyebaran berita tersebut. Pada era jurnalisme masa depan, terdapat dua jenis pelaporan berita, yaitu:
Curative Journalism, merupakan suatu proses pengumpulan bahan berita yang dapat diambil dari berbagai sumber, yang kemudian akan diolah, dan dikumpulkan pada satu tempat yang dikhususkan untuk para audiens mengonsumsi berita.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!