Paul Bradshaw (2012) merumuskan lima prinsip Jurnalisme Multimedia yang meliputi Brevity, Adaption, Scanability, Interactivity, dan Community and Conversation yang disingkat menjadi BASIC.
Kumparan.com
Kumparan merupakan platform media berita digital terkemuka di Indonesia yang diluncurkan pada tahun 2017.
Dengan memanfaatkan data dan inovasi dalam penyampaian konten yang terbaru kepada jutaan pelanggan setiap harinya melalui metode penceritaan dan jurnalisme kelas dunia.
Kumparan memegang nilai dan prinsip, unggul dalam jurnalisme dengan konten yang kredibel, mengutamakan bentuk penceritaan yang baik, serta unggul dalam hal teknologi untuk pendistribusian konten.
Lalu, apakah kumparan telah menerapkan prinsip BASIC dalam pelaksanaannya?
Brevity pada Konten Kumparan
Paul (2012) mengatakan bahwa web berbeda dengan media lainnya. Oleh karena itu pada saat menulis konten untuk web tidak dapat disamakan dengan menulis untuk media cetak seperti surat kabar atau untuk media siaran.
Pada prinsip Brevity penulis di minta untuk membuat tulisan untuk web dengan cara penulisan yang tidak terlalu padat dan lebih to the point, sebab seseorang ketika membaca melalui situs web menjadi 25% lebih lambat, hal ini dikarenakan resolusi layer yang labih rendah di bandingkan dengan media cetak.
Prinsip Brevity merupakan prinsip yang cocok untuk diterapkan pada media online, sebab prinsip ini menekankan pada distribusi informasi yang lebih efektiv.
Dalam artikel yang pendek cenderung berfungsi untuk pembaca yang kesulitan untuk membaca dokumen Panjang di monitor atau kesulitan untuk menggulung (Scrolling) untuk menemukan spesifikasi dari suatu tulisan.
Prinsip ini mengajarkan untuk menulis dengan lebih ringkas dan membagi opus menjadi potongan-potongan kecil (chunking), namun tetap dengan fokus penyampaian informasi.
Dalam memproduksi materi multimedia yang mengandung unsur video dan audio, prinsip Brevity menganjurkan untuk membuat suatu video yang ringkas dan tidak lebih dari tiga menit, atau dengan membuat video yang terbagi ke dalam beberapa bagian.
Ketika seseorang membaca artikel yang tayang di Kumparan, maka orang tersebut dapat melihat bahwa artikel yang di muat telah memenuhi prinsip Brevity, dengan melihat pada tampilan artikel yang memiliki paragraph atau opus yang tidak padat, dan terbagi ke dalam beberapa bagian kecil.
Sehingga seorang pembaca akan merasa nyaman, apalagi ketika menggunakan gawai, pembaca tidak akan merasa bacaannya terlalu berat dan enak dipandang karena tulisan yang tidak begitu padat dan langsung pada inti pemberitaan.
Prinsip Adaptasi di KumparanÂ
Pada era modern yang semakin berkembang, jurnalis dituntut untuk mudah beradaptasi. Pada titik ini, seorang jurnalis diminta tidak hanya menulis teks atau merekam video atau audio. Namun seorang jurnalis diminta untuk dapat mempelajari dan mengoperasikan berbagai macam media.
Hal ini tak berarti seorang jurnalis harus menguasai semua media, namun para jurnalis perlu untuk mengenal media tersebut sehingga dapat membuat suatu sinkronasi antara media yang akan digunakan dengan konten atau informasi yang akan di publikasikan.
Seorang jurnalis dapat mempelajari prinsip adaptasi dimulai dengan memberikan tag yang juga mengandung kata kunci pada tulisan yang akan di upload pada web. Hal ini dapat membantu dalam menambah pengunjung pada tulisan yang di upload. Sebab, pengunjung akan menjangkau tulisan melalui kata kunci dari tag yang dipautkan.
Dalam prinsip Adaptasi terdapat cara lain yang dapat membuat berita mudah untuk di adaptasikan. RSS atau Really Simple Syndication merupakan cara mendisindikasikan konten dalam suatu situs web. RSS memudahkan pengguna internet untuk mengetahui ringkasan dari suatu konten terbaru dari situs tertentu tanpa harus mengunjungi situs tersebut.
Pada platform kumparan terlihat bahwa konsep adaptasi ini telah diterapkan, sebab secara keseluruhan artikel yang dimuat di Kumparan telah menggunakan multimedia, tidak hanya tulisan dan foto, namun terdapat juga video, audio, animasi, dan lain sebagainya.
Selain itu, penggunaan tag dan kata kunci menjadi hal yang pasti akan ditemukan pada setiap artikel yang tayang di Kumparan.
Prinsip Scannability di Kumparan
Prinsip Scannability merupakan prinsip yang mengajari penulis untuk memperhatikan judul, sub judul, tautan (link), serta beberapa hal lainnya yang membantu dalam menavigasi konten di layar.
Terdapat beberapa teknik untuk meningkatkan kemampuan memindai halaman web.
- Pertama seorang penulis harus memilih judul yang jelas dan tidak ambigu.
- Kedua, artikel perlu memuat paragraph pertama yang memuat inti dari suatu artikel, sebab hal ini akan membantu pembaca dalam mengambil keputusan untuk meneruskan membaca tulisan tersebut.
- Ketiga, subjudul, bagian ini berguna untuk menjadi pemisah suatu bagian atau point dari artikel.
- Keempat, kutipan identasi hal ini membantu pembaca untuk mencari tahu sumber dari artikel yang sedang dibaca.
- Kelima, hyperlinks menunjukkan suatu teks yang dapat di klik dan mengarahkan pada suatu laman yang memuat sumber informasi ataupun laman pendukung argumentasi dalam artikel.
- Keenam, teks yang tebal dan disorot, merupakan cara yang baik bagi penulis dalam menyoroti kata kunci, namun hal ini hanya perlu digunakan secukupnya saja.
Pada platform kumparan terlihat bahwa artikel yang telah di tayangkan memiliki nilai scannabillty yang baik. Hal interlihat dengan judul yang tayang di Kumparan telah jelas dan tidak ambigu, serta memuat kata kunci.
Selain itu pada paragraph pertama dari atikel yang tayang telah memuat inti informasi yang memudahkan pembaca untuk menyimpulkan bacaan. Beberapa artikel yang memuat beberapa sub pembahasan juga telah menggunakan sub judul.
Dalam artikel yang tayang di Kumparan, juga terdapat kutipan sebagai penanda sumber bacaan. Serta terdapat hyperlink yang akan mengarahkan pembaca pada artikel lain yang dapat memperkuat argument penulis ataupun penambah wawasan pembaca. Dan artikel yang tayang di kumparan telah memuat beberapa kata yang di sorot.
Interaktivitas Pembaca di Platform Kumparan
Prinsip ini pada intinya membahas tentang bagaimana pembaca dapat memegang kontrol. Terdapat dua dimensi tentang pembagian interaktivitas. Pertama, Ruang dan waktu, dimana seorang pembaca dapat mengontrol dimana dan kapan ia akan membaca suatu artikel.
Kedua adalah input dan output, hal ini berkaitan dengan bagaimana seorang pembaca dapat memilih informasi yang ingin diterima, dan komentar atau feedback apa yang ingin ia berikan terhadap suatu artikel.
Pada platform Kumparan, terlihat bahwa prinsip ini telah berkembang dengan baik. Seperti pada dimensi ruang dan waktu, yang menunjukkan seorang pembaca dapat mengakses artikel yang tayang secara online, sehingga pembaca dapat mengakses kapan saja dan dimana saja saat ingin membaca suatu artikel.
Selain itu, dimensi input dan output. Menampilkan pembaca artikel di Kumparan dapat memilih bacaan seperti apa yang ingin di akses olehnya.
Selain itu, seorang pembaca juga dapat memberikan feedback berupa komentar, bagikan informasi, atau bahkan menjadi penulis artikel yang dapat tayang di Kumparan.
Community dan Kumparan
Pembahasan mengenai suatu komunitas merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang jurnalis, sebab seorang jurnalis memerlukan komunitas yang besar untuk mendukungnya.
Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana dengan melalui suatu komunikasi, dapat menyatukan dan menghubungkan berbagai komunitas.
Konsep media pada abad 21 menunjukkan bahwa semua jaringan saling terhubung, dan menjadikan komunitas sebagai media, sebab suatu komunitas dapat memiliki perangkat publikasi, akses informasi yang sama.
Bahkan dengan minat yang sama, sehingga dengan adanya komunitas dapat menunjang proses distribusi konten, atau bahkan menghadirkan konten dari suatu komunitas.
Pada platform Kumparan, terlihat dengan adanya pembagian konten berita berdasarkan topik pembahasannya. Hal ini menjadikan seorang pembaca dengan minat tertentu dapat mengakses artikel melalui kolom pilihan tersebut.
Pengelompokkan konten berdasarkan topik, dapat memunculkan suatu kelompok baru yang akan mengakses pemberitaan dengan konten serupa melalui Kumparan.
Conversation di Kumparan
Dalam prinsip conversation atau percakapan, menunjukkan bahwa apa yang di katakan dapat menjadi sebuah konten yang di publikasikan.
Dalam sebuah komunitas, percakapan juga menjadi bagian yang penting untuk dilakukan. Seorang jurnalis harus pandai dalam berbicara, sebab melalui percakapannya, seorang jurnalis dapat menjangkau suatu informasi, mempublikasikan kontennya, dan membangun relasi dengan anggota lainnya.
Kumparan juga telah memuat beberapa berita yang berdasarkan pada hasil wawancara. Selain itu juga terdapat contributor yang dapat mengirimkan kontennya kepada kumparan. Sehingga menunjukkan bahwa dalam platform Kumparan telah memuat percakapan yang cukup berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H