Di masa depan nanti, jurnalisme tidak lagi bersifat linear. Para audiens akan menjadi seorang konsumen sekaligus produsen dari suatu konten. Cara penyebaran berita akan melalui media sosial.Â
Nilai akurasi suatu berita akan terpengaruh dengan kecepatan penyebaran berita tersebut. Pada era jurnalisme masa depan, terdapat dua jenis pelaporan berita, yaitu:
Curative Journalism, merupakan suatu proses pengumpulan bahan berita yang dapat diambil dari berbagai sumber, yang kemudian akan diolah, dan dikumpulkan pada satu tempat yang dikhususkan untuk para audiens mengonsumsi berita.
Hyperlocalization Journalism, merupakan praktik jurnalisme yang berbasis lokal atau komunitas dalam jangkauan yang cenderung sempit. Berita jenis ini akan dipublikasikan khusus untuk menjadi konsumsi suatu komunitas atau jangkauan lokal. Informasi yang dimuat berbasis pada peristiwa yang terjadi di komunitas atau lokasi tertentu.
Selain itu, jurnalisme di masa depan nanti harus lebih menunjukkan perpaduan nilai-nilai tradisional, jurnalisme, dan teknologi. Sebab hal tersebut sangat penting dan mendasar.Â
Namun, selain itu, jurnalisme di masa depan nanti juga perlu untuk memiliki beberapa skill khusus yang nantinya dapat membantu dalam perjalanan jurnalisme di masa depan, yaitu:
Multimedia Storyteller. Merupakan skill dimana seorang jurnalis perlu untuk memiliki skill dan tools digital yang memadai untuk menghasilkan berita sesuai target.Â
Skill ini juga berupa skill produksi, editing, live streaming video, audio podcast, webcast, photo slideshow, dan audio slideshow.