Dilihat dari sisi konsep, sebenarnya kedua jenis perumahan ini terbilang cukup mirip, menyatukan beberapa rumah dalam area yang sama. Perbedaan yang terlihat jelas adalah dari sisi konsep eksklusifitasnya. Cluster biasanya terbilang lebih umum walaupun tetap terdapat fitur pengamanan seperti one-gate-system. Sementara townhouse bersifat lebih privat, eksklusif, dan tidak sembarang orang bisa masuk ke areanya.
Secara jumlah rumah, cluster memiliki jumlah yang cukup banyak. Jenis dan luas rumahnya pun berbeda-beda, dapat disesuaikan dengan budget yang dimiliki masyarakat. Semakin luas tanahnya, maka semakin mahal pula harga yang harus Anda bayarkan. Sementara townhouse, karena eksklusifitasnya, jumlah rumah yang ada di dalamnya pun tidak terlalu banyak, minimal 10 sampai 15 rumah saja dalam sebuah komplek.
Perbedaan terakhir dapat Anda lihat dari sisi fasilitas yang diberikan. Cluster biasanya memiliki fasilitas yang lebih minim. Hanya terdapat fasilitas keamanan dan taman yang bisa digunakan bersama-sama. Sementara fasilitas di townhouse bisa lebih beragam, mulai dari keamanan, playground, taman, tempat ibadah, bahkan kolam renang.
Baik rumah cluster dan townhouse sama-sama memiliki kelebihan, kekurangan, dan keunikannya masing-masing. Tinggal Anda sebagai pembeli yang memutuskan, jenis rumah mana yang sesuai dengan selera dan budget?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI