Mohon tunggu...
Lifetime Design
Lifetime Design Mohon Tunggu... Arsitek - Desain Interior dan Arsitektur

Ekosistem kreatif yang bergerak di bidang desain interior, arsitektur, pembangunan dari nol, renovasi, pembuatan kabinet custom, penyediaan furniture, dan lainnya. Dengan spesialisasi gaya Modern Klasik, kami akan membuat impian Anda jadi nyata. https://linktr.ee/lifetimedesign

Selanjutnya

Tutup

Home

Masalah yang Sering Ditemui di Rumah Cluster, Bagaimana Solusinya?

2 Agustus 2022   10:00 Diperbarui: 2 Agustus 2022   11:12 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lifetime Design (Instagram: @lifetime.design)

Rumah cluster menjadi salah satu jenis hunian yang kehadirannya sudah semakin marak di Indonesia. Untuk menyesuaikan kebutuhan, jenis hunian ini hadir dengan luas tanah yang cukup bervariasi. Mulai dari yang mungil sekitar 60m2, sederhana sekitar 120m2, dan besar sekitar 250m2.

Selayaknya perumahan pada umumnya, rumah cluster tentunya memiliki nilai plus dan minusnya tersendiri. Nilai plus-nya, jenis hunian ini lazimnya memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Biasanya, terdapat area bermain anak, hingga taman yang dapat digunakan oleh seluruh anggota komplek. Selain itu, keamanannya pun cukup terjaga dengan adanya one-gate system.

Di balik kelebihan yang ditawarkannya, ternyata ada beberapa masalah yang lazim Anda temui pada rumah cluster. Tanpa disadari, masalah ini bisa menjadi sebuah hambatan tersendiri, khususnya ketika Anda akan merenovasi rumah. Kira-kira, apa saja masalah di rumah cluster dan bagaimana solusinya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Denah dan Desain Rumah Monoton

Lifetime Design (Instagram: @lifetime.design)
Lifetime Design (Instagram: @lifetime.design)

Setiap rumah cluster yang dibangun oleh developer biasanya memiliki denah rumah yang sama. Akibatnya, Anda sulit berkreasi dengan ruang-ruang yang ada dan akhirnya hanya mengikuti denah yang sudah dibuat.

Sebenarnya, Anda bisa lho menghadirkan sentuhan personal ataupun ruang-ruang yang tidak lazim ada di rumah cluster. Kuncinya, ketika merenovasi pastikan Anda didampingi oleh desainer interior dan tenaga sipil profesional. Dengan adanya mereka, luas rumah yang dimiliki bisa dimaksimalkan fungsinya dan disesuaikan visualnya dengan keinginan Anda.

Luas Area Terbatas

Lifetime Design (Instagram: @lifetime.design)
Lifetime Design (Instagram: @lifetime.design)

Rumah cluster memang hadir dengan beragam luas. Ada yang mungil, sederhana, hingga besar. Namun, ada satu kesamaan dari variasi tersebut, yakni mereka hadir dengan sekat-sekat sehingga membuat luas areanya seakan terbatas.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda bisa menghilangkan sekat-sekat yang ada dan menciptakan konsep open space dengan menggabungkan beberapa ruangan di satu area yang sama. Ada beberapa ruangan yang bisa disatukan, mulai dari ruang tamu dan foyer, kemudian ruang keluarga, ruang makan, dan dapur bersih, dan lainnya.

Selain itu, untuk mengatasi tampak ruangan yang terkesan terbatas, Anda juga dapat menghadirkan kaca agar memberikan ilusi di ruangan tersebut.

Minim Privasi

Lifetime Design Arsitektur (Instagram: @ld.arsitektur)
Lifetime Design Arsitektur (Instagram: @ld.arsitektur)

Secara default, rumah cluster hadir tanpa adanya pagar atau ruang pembatas antara satu rumah dengan lainnya. Hal tersebut akhirnya membuat jenis rumah ini terbilang minim privasi dan akhirnya membuat penghuni rumah merasa kurang nyaman.

Agar masalah tersebut dapat teratasi, Anda bisa dengan mudahnya membangun pagar dan juga tembok pembatas untuk menambah privasi. Untuk area interior, Anda juga menghadirkan tembok yang kedap suara agar menghindari kebisingan dari luar maupun yang anggota rumah ciptakan.

Ruangan Terbatas

Lifetime Design (Instagram: @lifetime.design)
Lifetime Design (Instagram: @lifetime.design)

Khusus rumah cluster dengan luas yang terbatas biasanya hadir dengan ruangan yang tidak terlalu banyak. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang cukup besar, hal ini tentunya akan menjadi masalah tersendiri.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menghadirkan konsep rumah vertikal atau yang lebih dikenal dengan istilah rumah tingkat. Dengan adanya konsep ini, Anda bisa menambah ruangan-ruangan baru di rumah agar seluruh anggota keluarga bisa lebih merasa nyaman. Namun jika terkendala dengan masalah budget, Anda bisa menghadirkan konsep rumah tumbuh dengan membangun satu per satu ruangan sesuai dengan prioritas.

Terlepas dari beberapa masalah yang ada, rumah cluster dapat menjadi salah satu opsi hunian yang bisa Anda jadikan pilihan ketika ingin membeli rumah baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun