Mohon tunggu...
Afit
Afit Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Digital Hustle

Digitalpreneur sejak 2011

Selanjutnya

Tutup

Money

Tren Bisnis: Ternak Kambing dari Kantor

15 April 2017   16:23 Diperbarui: 16 April 2017   01:00 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era modern seperti saat ini, semua hal dapat di digitalisasi atau dalam artian dapat dilakukan hanya dengan sentuhan ujung jari pada layar gadget. Penggunaan gadget secara benar akan membuat kita semakin mengerti manfaat besar yang dimiliki oleh perkembangan teknologi yang ada. Kita dapat melihat bagaimana banyak pekerjaan sekarang dapat dilakukan secara jarak jauh tanpa harus dihadiri secara fisik dan hal ini cukup efisien mengingat transportasi saat ini hampir dikatakan sangat crowded terutama di kota-kota besar.

Demikian hal ini dapat diterapkan pada sistem ternak kambing dan sapi. Akan ada kemudahan yang dimiliki oleh investor baru atau pun  para pegawai yang menginginkan adanya pekerjaan sampingan tanpa harus mengganggu pekerjaan atau pun jam kerja di kantor utama. Yang perlu dilakukan hanyalah kejelian dan komitmen dalam mengembangkan usaha ternak yang akan digeluti. Informasi secara digital pun sudah sangat banyak sehingga kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi dapat diminimalisir.

Pertama-tama yang harus dilakukan adalah menentukan jenis ternak apa yang akan dijadikan usaha sampingan. Hal ini menjadi sangat penting karena tanpa adanya sasaran maka setiap usaha akan menjadi nihil karena tidak ada maksud dan tujuan yang jelas. Kedua, si calon peternak juga harus mengetahui kepada siapa kah ternaknya nanti akan dititipkan atau dipelihara serta sistem apa yang akan digunakan. 

Banyak pada jaman sekarang, peternak di desa membuka diri untuk memelihara ternak yang bukan miliknya sendiri dengan sistem bagi hasil setelah musim panen terjadi. Biasanya mereka akan meminta beberapa persen dari hasil jual apabila sistem ternak adalah penggemukan. Sedangkan untuk ternah yang mengedepankan perkembang biakkan, jumlah anak ternak yang lahirlah yang nantinya akan dibagikan kepada mereka sebagai ganti dari biaya pemeliharaan.

Namun yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana perjanjian atau komitmen antara kedua belah pihak dapat terwujud tanpa adanya rasa ketidakadilan yang muncul setelah panen nantinya. Apabila hal ini dapat terwujud dengan baik, si calon peternak jarak jauh dapat dengan mudah dan nyaman menjalankan usaha ternak sebagai sampingan pekerjaan kantor utamanya. Jika sudah begitu, tentu saja hal ini menjadi salah satu penyokong pundi-pundi tabungan secara finansial yang tidak sedikit hasilnya. Mudah bukan ?

Mendukung hal tersebut, tentu saja di era serba digital ini sekarang muncul aplikasi online yang mempermudah proses ternak sehingga lebih efisien dalam hal biaya dan waktu. Modal yang dipergunakan dapat diminimalisir dan ketentuan profit yang didapatkan lebih mudah diprediksi. Ini merupakan sebuah terobosan baru dengan diadakannya ternak online oleh aplikasi angon. 

Angon adalah sebuah platform beternak online yang memudahkan penggunanya untuk beternak secara online melalui aplikasi mobile, tanpa harus memiliki lahan, keterampilan, dan waktu untuk merawat hewan ternak berupa domba atau sapi. Angon menghubungkan peternak rakyat, sentra peternakan rakyat (SPR), dan investor peternakan. Bagi para pegawai yang tidak memiliki waktu yang cukup luang, hal ini mungkin menjadi salah satu alternatif dalam mencari pendapatan atau investasi di bidang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun