Mohon tunggu...
Lifa Lifa
Lifa Lifa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

main volly

Selanjutnya

Tutup

Analisis

isu isu sosial emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah

18 Januari 2025   23:12 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

13.isu isu sosial emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah disiplin, atau interaksi sosial di kelas 

Isu sosial-emosional di sekolah dasar sangat penting untuk diperhatikan karena masa ini adalah tahap awal pembentukan karakter, keterampilan sosial, dan emosional anak. Berikut beberapa isu utama yang sering muncul:

1. Bullying

Fisik: Memukul, menendang, atau menyakiti secara langsung.

Verbal: Mengejek, menghina, atau menggunakan kata-kata kasar.

Sosial: Mengucilkan teman dari kelompok atau aktivitas.

Cyberbullying: Munculnya teknologi menyebabkan anak-anak bisa mengalami bullying secara online.

2. Masalah Disiplin

Ketidakpatuhan terhadap aturan kelas atau sekolah, seperti berbicara di luar giliran, tidak mengerjakan tugas, atau melanggar peraturan.

Anak-anak yang kesulitan memahami pentingnya tanggung jawab sering menunjukkan perilaku seperti menunda-nunda pekerjaan atau tidak menghormati guru.

Masalah disiplin juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan rumah atau tekanan dari teman sebaya.

3. Interaksi Sosial

Kesulitan dalam menjalin pertemanan: Beberapa anak mungkin merasa sulit untuk bergabung dalam kelompok atau merasa ditolak.

Persaingan negatif: Perebutan perhatian atau konflik kecil dapat berubah menjadi permasalahan besar jika tidak ditangani.

Kesenjangan keterampilan sosial: Ada anak yang secara alami lebih mudah bersosialisasi, sementara yang lain membutuhkan dukungan lebih besar untuk memahami empati, kerja sama, dan pengendalian emosi.

4. Masalah Regulasi Emosi

Anak-anak sering kesulitan mengelola emosi seperti marah, sedih, atau frustrasi, yang bisa menyebabkan ledakan emosi atau menarik diri.

Tidak semua anak diajarkan cara yang sehat untuk mengekspresikan atau mengatasi emosi mereka, yang dapat memengaruhi hubungan mereka dengan teman sebaya dan guru.

5. Stres Akademik

Tekanan untuk berprestasi dapat menyebabkan kecemasan pada anak-anak, terutama jika ekspektasi dari orang tua atau guru terlalu tinggi.

Anak-anak yang kesulitan dalam belajar mungkin merasa rendah diri atau malu, yang berdampak pada rasa percaya diri mereka.

Cara Mengatasi Isu Ini

Pendidikan Karakter: Mengintegrasikan nilai-nilai seperti empati, kerja sama, dan pengendalian diri dalam kurikulum.

Program Anti-Bullying: Memberikan pendidikan kepada siswa tentang apa itu bullying dan bagaimana melaporkannya.

Pendekatan Restoratif: Memecahkan konflik dengan cara diskusi bersama untuk menemukan solusi yang mendukung semua pihak.

Pelatihan Sosial-Emosional: Mengajarkan keterampilan seperti mengenali emosi, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan sehat.

Komunikasi Orang Tua dan Guru: Membentuk kemitraan antara sekolah dan rumah untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.

Isu-isu ini dapat dikelola lebih efektif melalui kolaborasi antara guru, orang tua, dan konselor sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun