Senja menghampiri, canda tawa cucu-cucuku berkumpul di ruang tamu. Berkumpul dengan cucu-cucu seperti ini selalu menghiburku. Melihat mereka tertawa lepas, saling usil sampai ada yang menangis.
Alhamdulillah masih diberikan nafas untuk menemani cucu-cucuku. Satu minggu yang lalu baru sampai tanah air. Rasaku seperti tertinggal disana, rindu..rindu..ingin kembali kesana. Nikmat yang begitu besar tahun ini bisa berangkat haji. Sedikit demi sedikit hasil jual bubur seruntul ditabung untuk berangkat haji. Setiap menabung, aku yakin suatu saat nanti bisa berangkat haji. Dan terkabul tahun ini berangkat. Mataku berkaca-kaca setiap mendengar
Labbaikallahumma Labbaik
Labbaika Laa Syarikalaka Labbaik
Innalhamda Wan Ni’mata
Laka Wal Mulk Laa Syarikalak
Aku memenuhi panggilanMu ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu tiada sekutu bagiMu aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujian dan ni’mat adalah milikMu begitu juga kerajaan tiada sekutu bagiMu
“Kenapa mbah menangis?”tanya Faiz, cucuku.
“Mbah teringat perjalanan haji, rindu ingin kembali jika ada kesempatan. Semoga kalian semua bisa berangkat haji. Aamiin...”senyumku pada cucu-cucuku.
“Aamiin..Aamiin.. Ya Rabbal Alamin.”jawab mereka serempak.
Menikmati sore ini bersama keluarga, menyerbu hidangan pisang goreng.hihihi