Syukur padaMu Ya Allah atas berbagai kemudahan yang Engkau berikan.
------------------
Butiran embun pagi pelan-pelan terkikis sinar sang surya. Rumput-rumput dan dedaunan terlihat begitu segarnya.
Sahabatku Adiba sudah lulus S1 Manajemen, mengembangkan usaha pakaian dan jilbab yang sudah dirintis sejak sekolah. Selain mengambil dagangan dari luar, Adiba juga mendesain sendiri. Pemasaran lebih banyak melalui media online.
“Adiba si pengusaha pakaian dan jilbab. Semangat sahabat!!”semangati Adiba.
“Aisyah, semangat ya melanjutkan pendidikan profesi dokter.”semangat dari Adiba.
Pendidikan profesi dokter adalah kelanjutan dari pendidikan dokter. Menjalani pendidikan profesi dokter memang sedikit melelahkan.hehehe... Stase pertama bagian major di obgyn/kandungan memberikan kesan tersendiri. Saat jaga pertama kali melihat proses melahirkan seketika itu ingat dengan ibu di rumah, ingat perjuangan beliau. Setiap melihat dan membantu proses persalinan semakin terenyuh ingat ibu. Namun seiring dengan berjalannya proses dan makin terbiasa berkecimpung di dunia medis sempat merasa hilang rasa.
Setiap hari bertemu banyak orang sakit berat dan melihat kematian. Hingga akhirnya diingatkan kembali saat stase forensik. Tersadar kembali kalau hidup mati tidak ada yang bisa menebak. Banyaknya kasus meninggal seketika akibat kecelakaan lalu lintas kembali mengingatkan. Kita tidak bisa menghindari ajal, ketika berangkat aktivitas seperti biasa namun ternyata takdirNya berkata lain.
Selama pendidikan profesi alhamdulillah selalu diingatkanNya saat diri mulai tidak fokus. Dan semuanya berjalan lancar dengan banyak sekali kemudahan serta dapat diselesaikan tepat waktu.
"Saat sumpah dokter, air mataku menetes tak terbendung. Bapak ku tersayang tidak ikut menyaksikan karena telah tiada.." rasa haru dan rasa bangga menyelimuti karena bisa menyelesaikan profesi dokter.
--------------------------