Mohon tunggu...
lieztya09
lieztya09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejernih Air Wudhu

9 September 2016   11:45 Diperbarui: 13 September 2016   08:09 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rembulan menyinari malam ini begitu terangnya.

Dirumah sederhana ini kami sekeluarga tinggal. Hari-hariku ditemani anak dan istriku.

“Ayah, bantuin Ahmad mengerjakan PR. Kenapa susah ya matematika ini.”anakku kelas 1 SD mengerjakan PR.

“Mana PR nya?emmm ini, coba seperti ini cara mengerjakannya.”kucoba mengingat sedikit pelajaran matematika.

“Wahhh ayah hebat. Kenapa tidak dari kemarin-kemarin ayah menemaniku belajar?”Ahmad memelukku.

Karena kesibukan kerja, aku jarang pulang tepat waktu. Hari-hariku sering kuhabiskan untuk kerja dan kerja. Kalau pulang tepat waktu seperti hari ini, anakku senang suka ria.

“Senangnya lihat anak dan ayah berpelukan.”istriku Fatimah membawakan teh dan pisang goreng.

“Ayah...ibu..Ahmad sayang kalian.” anakku menciumku dan istriku.

Suasana yang kurindukan, peluk dan cium anakku membuatku terenyuh. Aku akan berjanji lebih sering pulang tepat waktu, menemani anakku belajar dan bermain.

“Kalau sudah selesai belajarnya, tidur ya. Besok biar bisa bangun pagi. Jangan lupa cuci tangan, kaki, sikat gigi.”istriku mengingatkan anakku.

“Baik bu komandan.hehehe...”anakku membereskan buku-buku pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun