Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Istana Negara telah terlaksana dengan baik. Persiapan dilakukan dengan matang untuk mensukseskan acara tersebut. Tidak terkecuali tata suara atau sound system saat mempunyai peran yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Tentunya diperlukan tangan dingin dari tenaga ahli di bidang tersebut.
Harry Aprianto Kissowo, lebih dikenal dengan nama Harry Kriss adalah orang yang berada di balik layar kesuksesan acara yang sakral tersebut. Awal kesuksesnya dimulai dari menekuni hobi, yang membawa dia berhasil dalam bisnis penjualan speaker berkualitas, dengan merek V8sound.com.
Produk anak bangsa yang karyanya diminati pembeli manca negara. Â Harry sebagai produsen V8sound.com, pada awal April tahun 2011 telah mengharumkan Indonesia melalui ajang Messe Frankfurt Prolight + Sound awal. Negara Jepang, Amerika Serikat, Rusia, dan Italia memesan speaker produk ciptaan anak bangsa ini.
Pria kelahiran 5 Oktober 1961merupakan anak keempat dari lima bersaudara ini sejak kecil memang ingin menjadi Insinyur. Dia lahir dari ibu, seorang penyanyi keroncong dan ayah bekerja di Radio Republik Indonesia (RRI). Ayahnya mengenalkan berbagai macam perangkat audio di tempat kerjanya. Jadi, Harry belajar tentang sistem tata suara dari ayahnya sejak kecil.
Secara tidak langsung, ayahnya berperan terhadap cita-citanya menjadi insinyur. Setelah lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia dan memilih jurusan teknik elektro.
Jiwa bisnisnya memang sudah mulai dia jalani selama masih kuliah. Karena bukan dari keluarga berada, dia ingin meringankan beban orang tua untuk membiayai kuliahnya.
Harry lulus kuliah sekitar tahun 1986, memutuskan menjadi dosen di almamaternya. Namun, hanya bertahan 5 tahun saja karena kampus mencanangkan kewajiban dosen full time. Akhirnya dia memilih serius menggarap Puspita Record.  Saat itu, ayahnya memberi kesempatan  kepada Harry untuk belajar tentang rekaman di Puspita Record pada tahun 1988.
Pak Hartono, teman ayahnya sekaligus pemilik perusahaan rekaman tersebut dianggapnya sebagai guru dan ayah yang telah menghantarkannya melangkah bisnis event organizer. Walapun pada akhirnya Harry lebih memilih ke bisnis audio.
Peluang bisnis ditangkapnya setelah melihat acara seminar Network 21 yaitu bisnis penyelenggara acara atau event organizer (EO). Akhirnya Harry membuat Harry Kiss Production. Proyek yang pertama digarapnya adalah pertemuan para agen yang bergabung dalam Network 21.
Kesibukan dalam bisnis barunya, perlu konsentrasi yang penuh, akhirnya Harry melepaskan Puspita Records. Selama menjalankan bisnis EO, banyak masukan dan kritik tentang tata suara panggung yang kualitasnya kurang. Jiwa bisnisnya muncul, dia ingin punya sound system sendiri. Kualitas sound system yang jelek tapi mematok harga tinggi karena harus impor dari negara lain, mendorongnya membuat produk lokal dengan kualitas tinggi.
Keinginan yang kuat mendorongnya belajar dari ahlinya yang mengetahui suku cadang dan material alat musik berkualitas seperti MeyerSound. Lulusan teknik elektro ini dengan mudah mendapatkan formula yang pas. Akhirnya di Tangerang pada tahun 2004, Harry mendirikan pabrik speaker merek V8sound.com
Tahun ini merupakan tahun kesembilan dipercaya untuk menangani tata suara. Kepercayaan yang diberikan kepada Harry, merupakan kebanggaan tersendiri. Oleh karena itu dia berusaha melakukan yang terbaik. Tahun ini, Harry menampilkan speaker seri baru yakni V8 NKRI Gold, sejumlah 45 buah yg disebar di tenda undangan.
Ayah dari penyanyi terkenal Vidi Aldiano, sudah mulai mempercayakan Vadi Akbar menggantikan posisinya di perusahaan keluarga.
Persiapan dimulai sejak tanggal 8 Agustus meliputi tata suara, tenda, dekor dan lain-lainnya. Tenda yang digunakan tahun ini berbeda dengan tahun lalu, didesign lebih tinggi. Perubahan ini bertujuan agar para undangan lebih jelas melihat Fly Pass Jet tempur Sukhoi dan F16.
Sehari sebelum acara berlangsung, saat persiapan akhir ibu mertuanya yang biasa dipanggil Mak Gaek (87 th), tiba-tiba kejang dan tak sadarkan diri. Memang saat ini Mak Gaek dalam kondisi tidak sehat, terserang flu, batuk. Â Mak Gaek dibawa UGD RS Bintaro, dari hasil CT Scan ada pendarahan di otak. Fokus persiapan acara menjadi terpecah.
Akhirnya di Istana, Harry beertemu Dokter Terawan  dan menyarankan dibawa ke RSPAD, di Rumah Sakit ini  ada fasilitas Cerebrovascular Intensive Care Unit (CICU). Mak Gaek ditangani 5 dokter spesialis, untuk mengetahui lebih detail pendarahan di otaknya maka dilakukkab MRI.
Harry dan keluarga sangat menyayangi Mak Gaek, mengharapkan kesembuhannya agar dapat menyuapinya setiap pagi. Kegiatan rutin tiap pagi ini, terasa hilang. Mudah-mudahan Mak Gaek segera pulih kembali.
Produk lokal dengan kualitas baik dan dikenal sampai mancanegara, merupakan karya putra bangsa. Semoga muncul Harry yunior seperti Vadi Akbar, yang sudah meneruskan cita-cita ayahnya.
Putra bangsa pencipta karya lokal yang mendunia, akan mengangkat nama Indonesia di kancah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H