Mohon tunggu...
Alzena Alzena
Alzena Alzena Mohon Tunggu... Ahli Gizi - pejalan

Simphony Rimbaku

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menembus Belantara Borneo "Bukit Raya 2278 Mdpl"

9 Januari 2019   15:04 Diperbarui: 9 Januari 2019   15:16 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Budi berusaha motong jalur untung menghindari penyebrangan basah hingga kami melewati hutan yang masih sangat rapat, Menembus Belantara Borneo dengan jalur sedikit tertutup karena menurut pak budi ke bukit raya dengan menggunakan jalur lintang ini adalah jalur lama yang sudah sekitar 6 tahun tidak pernah dilalui pendaki meskipun sebenarnya ini adalah jalur resmi dari TN. Bukit Raya masih sangat lestari dan terjaga flora dan faunanya yaaa mungkin karena gunung ini jarang dijamah oleh pendaki. 

Sambil memperhatikan kiri dan kanan saya berjalan juga sambil mendengar cerita pak Budi/porter, sesekali langkahku terhenti ketika pak Budi meminta parang untuk kembali membuka jalur yang memang sudah tertutup lalu kembali mendengarkan cerita Pak Budi karena saya berjalan rapat dan pas dibelakang beliau, kemudian tiba2 pak budi singgah beliau meletakkan carrier menyuruh kami istirahat dan beliau berusaha mencari jalur, yaaaa sedikit ada kekhawatiran bagaimana kalau kami nyasar tapi saya percaya kalau porter tersebut tidak akan bawa kami nyasar karena dari ceritanya beliau juga sering berburu dan saya yakin dengan insting yang dimilikinya.  

Benar saja tidak lama setelah itu pak Budi kembali kemudian mengenakan carriernya, kamipun melanjutkan perjalanan mengikuti langkahnya dan aku selalu stay dibelakang beliau, ketika dia butuh parang untuk buka jalur aku slalu siap dibelakang beliau dan mengambilkan parang dari carriernya dan juga ketika pohon- pohon yang begitu rapat kadang membuat cariernya nyangkut saya akan bantu dari belakang. 

Seperti itulah aktifitas hari pertama perjalanan hingga perasaan lega ketika kami tiba di pos 2  jalur lintang tanpa melewati pos 1 ini berarti pak Budi berhasil mendapatkan jalur yang lebih cepat. 

Di sekitar pos ini Nampak sebuah bangunan yang sudah hampir rubuh dan tidak jauh dari bangunan terdapat sumber air, Disinilah kami beristirahat dan makan siang, kamipun buka bekal makanan  tapi bapak-bapak porter yang hari pertama kami harap bawa bekal ternyata tidak bawa daripada pak porter kelaparan aku kasih jatah makanku saja sama mereka yang katanya cukup buat berdua, tak apalah aku Cuma ngemil ayam goreng saja, kasian pak porter bebannya berat-berat.  

Sekitar pukul 13.10 packingan sudah beres dan kami kembali bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Pukul 13.15 aku kembali berjalan mengikuti langkah pak Budi, pak porter ini berjalan cukup cepat dengan beban seberat itu, dia berjalan tak pernah singgah-singgah dengan derap langkah yang cukup cepat meskipun pada medan yang nanjak tapi aku berusaha mengikuti irama langkahnya. Sesekali kami beristirahat sambil menunggu teman-teman lainnya. 

Setelah beristirahat kadang pak budi membakar rokoknya dan beliau merokok sambil berjalan sampai aku beri gelar pada beliau kereta api berjalan, meskipun saya sesak dengan asap rokok tapi mau apalagi saya berjalan dibelakang beliau kadang-kadang harus nikmati juga asapnya tapi sebisa mungkin saya hindari dengan jaga jarak perjalanan saat beliau merokok. Akhirnya kami tiba di pos 3 antara jalur lintang dan jalur Korong Hp. Kami kembali beristirahat sejenak disana, lalu melanjutkan perjalanan menuju pos 4 (Camp I). 

Kami tiba di pos 4 sekitar pukul 16.05, setiba disana pak porter mengeluarkan semua barang dari carrier porter yang lain mengambil air, bang nazir dan bang gondes pasang tenda dan saya siap-siap untuk buat air panas, yaaapp hari pertama kopi yang saya buat mungkin sedikit hambar sampai tidak habis tapi setelah itu saya mmpersilahkan mereka buat kopi sesuai selera. 

Saya lanjut masak nasi dan opor ayam untuk makan malam. Dengan kondisi yang lelah pada pendakian hari pertama makan terasa nikmat malam itu, Setelah selesai makan kamipun masuk tenda dan beristirahat, namun tiba-tiba hujan turun mengguyur tenda kami, uppzz ternyata air tembus dan merembes ke tenda saya yang merasa kecapean tertidur pulas dan tidak menyadari kalau dua rekan kami tidak tidur karena air masuk ke tenda, maaf yaaa abang2 lagian saking nyenyaknya tertidur sampai ngorok kata bang reza, jadi malu banget.

Tanggal 5 Desember 2017 Pos 4 (Sungai Mangan) -- Pos 7 (Linang)

Pagi menyambut kami di pos 4 saya terbangun mendengar suara dari pak porter, membuka tirai tenda dan melihat kondisi teman yang tidur dengan posisi miring karena tenda masuk air. Saya segera keluar dari tenda kemudian gabung dengan pak porter yang saat itu sedang masak air, setelah air mendidih saya membuat teh dan kopi yang dibuat oleh pak porter bukan aku karena takut seperti kemarin kopinya hambar lagi,  lalu kembali masak nasi untuk sarapan dan untuk makan siang, menu pagi itu ayam goreng dan sup, hari pertama saya masak nasi untuk pagi dan siang tetapi ternyata tidak cukup dikarenakan pak porter tidak tahu kalau makanan yang aku buat sekaligus buat jatah makan siang dan akupun tak tahu porsi makan porter, Sisa makanan kami packing dan untuk kekurangannya kami akan tambahkan dengan indomie.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun