Mohon tunggu...
Liesabbina Rifka El Mawla
Liesabbina Rifka El Mawla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030069

Hallo saya Liesabbina Rifka El-Mawla, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga dengan NIM 20107030069. Akun ini saya buat untuk menunjang pembelajaran mata kuliah jurnalistik, mohon bantuan dan dukungannya teman-teman semua.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ternyata Ini Fakta Lain di Balik Kondisi Perempuan yang Sering Disalahpahami dan Dianggap Ghosting

6 Maret 2021   16:42 Diperbarui: 6 Maret 2021   16:58 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ghosting lagi ghosting lagi...

Belakangan ini topik percintaan yang paling sering dibahas memang selalu tentang ghosting. Kalian semua pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan kata ghosting meng-ghosting? Yap, singkatnya ya tentang si doi yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Entah kapan mulainya dan datang darimana, virus ghosting ini tiba-tiba saja merajalela dikalangan anak muda.

Seakan tidak ada hal yang lebih patut dibanggakan lagi, anak muda zaman sekarang justru seperti berlomba-lomba untuk melakukan ghosting. Mereka akan merasa menang juga sangat bangga ketika berhasil meng-ghosting seseorang dan tidak dighosting orang tersebut. Dimana ketika ditelusuri alasannya, hal ini semata-mata karena mereka ingin ikut-ikutan dan tidak ingin ketinggalan gaul.

Budaya ghosting memang tidak pandang bulu, baik muda-mudi lelaki maupun perempuan bahkan para orang dewasa sekalipun dapat melakukakannya. Namun sadar atau tidak, pada kenyataannya budaya ghosting ini justru lebih identik dengan perempuan. Para kaum hawa seringkali disamaratakan sebagai pihak yang sering meng-ghosting, bahkan lebih parahnya lagi dilabeli sebagai tukang ghosting. 

Pelaku pelabelan ini tidak lain dan tidak bungkan yakni para lelaki yang seringkali ditinggal begitu saja tanpa alasan yang jelas saat sedang melakukan pendekatan kepada perempuan.

 "perempuan emang suka seenaknya gitu, padahal lagi asik-asiknya PDKT eh malah suka tiba-tiba ngilang gitu aja tanpa kabar, terus giliran posisi nya dibalik jadi laki-laki yang ga ada kabar, malah sering gak terima dengan buat snap atau status yang menyudutkan seolah-olah ngerasa paling tersakiti karena di ghosting" ujar teman lelaki saya mengklarifikasi.

"sering nge-ghosting tapi gak mau di ghosting!" Yap, kalimat ini lah yang mungkin dirasa paling tepat dilontarkan oleh para lelaki ketika menggambarkan sosok wanita masa kini. 

Sebagai pihak yang seringkali mengawali komunikasi dengan para wanita sebagai ajang pendekatan, hal ini tentunya dibenarkan oleh sebagian besar kaum adam. 

Bahkan spekulasi tersebut semakin menjadi-jadi ketika usaha dan tenaga telah mereka kerahkan, tetapi akhirnya tetap tidak dihargai sedikitpun oleh sang pujaan dengan tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

Namun pada kenyataannya, spekulasi diatas tidak sepenuhnya benar. Memang yang seringkali meng-ghosting kebanyakan adalah para kaum hawa, tetapi tak semuanya bisa disamaratakan begitu saja. 

Spekulasi tersebut mungkin lebih tepatnya berlaku bagi para wanita yang meng-ghosting karena hanya ingin ikut-ikutan gaul saja, bagi mereka gelar anti di ghosting harus mereka dapatkan dengan cara sesering mungkin meng-ghosting orang lain agar tidak dianggap kalah atau pecundang.

Tetapi perlu diingat bahwa tak semua wanita memiliki pemikiran serupa seperti itu, banyak wanita yang pemikirannya sudah lebih dewasa dan tidak tertarik untuk sekedar ikut-ikutan budaya ghosting yang kurang bermanfaat. 

Adapun sebagian kecil yang terlibat itu mungkin hanya karena mereka terjebak dibeberapa kondisi yang mana para wanita tidak bisa selalu ada dan meladeni setiap orang yang menghubunginya. 

Dimana kondisi inilah yang seringkali disalahpami dan langsung begitu saja dianggap sebagai perilaku ghosting tanpa tahu alasan yang sebenarnya. So, agar kalian tidak terjebak dan dapat terhindar dari kesalahpahaman diatas, mari kita kupas satu persatu fakta dibalik kondisi para kaum hawa tersebut.

1. Pesan mu tertimbun

Kalian pasti tahu bahwa kesibukan setiap orang itu berbeda-beda, begitupun dengan kamu dan orang yang sedang kamu ajak berkomunikasi. Saat ini kita memang tidak pernah bisa lepas dari gadget, tetapi hal ini bukan berarti kita tidak memiliki kesibukan sehingga bisa meladeni siapa saja yang menghubungi kita. 

Terlebih di masa pandemi seperti ini yang mana gadget tidak hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, melainkan juga sebagai penunjang pekerjaan, pendidikan, maupun kesibukan lainnya. 

Jadi meskipun orang yang kamu hubungi selalu mantengin layer gadget, belum tentu pesan mu langsung terbaca. Mungkin saja notifikasi pesan mu muncul disaat yang bersamaan dengan notifikasi pesan pekerjaan atau pendidikan yang sedang dia kerjakan saat itu, sehingga pesan mu berada diurutan bawah dan tidak terlihat olehnya. 

Sebenarnya dia mungkin saja memang tidak meiliki niat untuk meng-ghosting kamu, namun karena pesan mu yang tertimbun dan tidak menyadari kamu masih menghubunginya, akhirnya kesalahpahaman pun tak bisa dihindari.

2. Menguji keseriusan dan perjuangan mu

Seorang perempuan tentunya memiliki gengsi yang tinggi ketika sedang berusaha didekati oleh lawan jenis. Pastinya para perempuan tidak ingin terlihat cepat terbawa perasaan atau pun cepat luluh dengan sikap sang lelaki, apalagi belakangan ini banyak lelaki yang hanya modus dan tidak serius ketika melakukan pendekatan. 

Karena itu lah biasanya para kaum hawa melakukan serangkaian pengujian untuk mengetahui seberapa serius kamu dan seberapa keras perjuangan mu, dimana salah satu pengujiannya yakni dengan ghosting singkat. 

Sebagian besar perempuan percaya jika baru di ghosting sedikit saja lelaki sudah menyerah dan pergi menjauh, lalu untuk apa masih dilanjutkan. Mungkin juga sang lelaki ternyata tidak serius melakukan pendekatan sehingga merasa tidak perlu bersusah payah untuk lebih memperjuangkan.

3. Topik pembicaraan habis

Sudah sewajarnya jika dalam masa PDKT lelaki lah yang mencari topik. Tidak perlu topik yang terlalu berat, yang terpenting adalah topik pembicaraan yang dapat membangun suasana berkomunikasi yang asik dan menyenangkan. Namun pada kenyataannya, ternyata masih banyak lelaki yang kesusahan dan kebingungan saat menentukan topik, dan ujung-ujungnya topik pembicaraan malah menjadi membosankan. 

Padahal seringkali sang perempuan sudah memancing-mancing percakapan yang mengarah kepada topik lain, tetapi kadangkala lawannya tidak menyadari dan tetap bertahan pada topik membosankan tersebut. 

Jika sudah begitu tentunya para perempuan akan bingung bukan akan membalas apa? Apalagi jika percakapan sudah sampai pada kata-kata oke, siap, sama-sama, dan sejenisnya. 

Para kaum hawa tentunya tidak tahu lagi harus berkata apa dan berharap sang lelaki membuka topik pembicaraan yang baru. Maklum saja namanya juga masih PDKT, perempuan pasti masih malu dan jual mahal jika terlalu exicted dan terkesan ingin selalu bertukar pesan.

Nah itu dia fakta yang sebenarnya dibalik kondisi para kaum hawa yang sebenarnya bukan sengaja untuk ghosting. Ingat ya tidak semua wanita yang meng-ghosting itu punya niatan ghosting, kondisi-kondisi diatas perlu kalian ketahui terutama bagi para lelaki agar tidak salah mengambil keputusan. 

Jangan mudah menyerah ketika lagi PDKT tapi kena ghosting, mungkin saja target mu sedang berada disalah satu kondisi diatas. So, jangan patah semangat dan terus berusaha. Good Luck!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun