1. Dalam Kamus al-munjid fil Lughah wal A'alam kata ahl mnegandung dua makna. Selain bermakna keluarga dan kerabat, ahl juga dapat berarti pemeluk aliran atau pengikut madzhab.
2. Menurut istilah syara as-sunah ialah sebutan bagi jalan yang disukai dan dijalani dalam agama sebagaimana dipraktikkan Rasulullah SAW, baik perkataan, perbuatan ataupun persetujuan Nabi Muhammad SAWÂ
3. Al-jama'ah menurut syara' lalah kelompok mayoritas dalam golongan islam.
Dari pengertian etimologis di atas, maka makna Ahlussunnah wal Jama'ah dalam sejarah islam adalah golongan terbesar umat islam yang mengikuti system pemahaman islam, baik dalam tauhid dan fiqih denganmengutamakan dalil Al- Qur'an dan hadist daripada dalil akal. Untuk menguatkan pengertian diatas terdapat bebarapa hadits yang diantaranya diriwayatkan oleh imam ibnu majah yang artinya "meriyampaikan Rasulullah SAW akan pecah umatku menjadi 73 golongan, yang selamat satu golongan, dan sisanya akan hancur, ditanya siapakah yang selamat Rasulullah? Beliau menjawab Ahlussunnah wal Jama'ah, beliau ditanya lagi apa maksud dari Ahlussunnah wal Jama'ah? Beliau menjawab; golongan yang mengikuti sunahku dan sunah shahabatku". Dalam hadist lain juga disebutkan "berpegang teguhlah kamu semua dengan sunah mu dan sunnah khulafaur rasyidin yang semuanya memnperoleh petunjuk sesudahkau (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
C.ALASAN MEMILIH ASWAJA
Ahlus sunnah wal jama'ah (aswaja) lahir dengan alasan yang mendasar, antara lain Penjajah Belanda berniat menghancurkan Islam: Rasa tanggung-jawab alim ulama sebagai pemimpin umat untuk memperjuangkan kemerdekaan dan membebaskan dari belenggu penjajahan; Rasa tanggung-jawab alim ulama menjaga ketentraman dan kedamaian tanah air serta dunia. Ajaran aswaja ini bersumber dari Al-Qur'an, sunnah, jama" (keputusan-keputusan para ulama), dan Qiyas (kasus-kasus yang ada dalam cerita al-Qur'an dan Hadits). Adapun substansi mendasar dari aswoja ini terletak pada:
1. Hukum Islam (empat madzhab, yaitu: Hanafi, Maliki, Syafi'i; dan Hambali), NU cenderung kepada Madzhab Syafi'i
2. Ketuhanan (touhid), NU menganut ajaran dari Imam Abu Hasan Al- Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidzi
3. Tasawuf, menganut dasar-dasar ajaran dan Imam Abu Qosim Al- Junaidi
PMII merasa bahwa gagasan ahlussunah wal jamaah akan relevan dengan perkembangan zaman sekaligus ingin menunjukkan bahwa islam adalah agama yang sempurna disetiap zaman dan kehadirannya akan selalu dibutuhkan dan ahlussunah wal jamaah dirasa merupakan pilihan tepat di tengah tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
Namun berbeda dengan Nahdlatul Ulama yang menjadikan ahlussunah wal jamaah sebagai madzhab, PMII menjadikan ahlussunah wal jamaah sebagai metode dan prinsip berpikir dalam menghadapi soal-soal. Prinsip tersebut ada 4 seperti yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran) dan ta’addul (adil).Â