Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia kembali melonjak. Lonjakan ini dikarenakan munculnya virus corona varian Delta atau B.1.617.2. Virus corona varian Delta ini pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020. Virus ini sangat cepat menyebar dan menular sehingga pada 11 Mei 2021 World Health Organization (WHO) mengubah klasifikasi varian Delta dari Variant of Interest (VOI) atau varian yang sedang diselidiki menjadi Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian. Varian ini sudah ditemukan di sekitar 78 negara, termasuk Indonesia.
Dikutip dari Alodokter, COVID-19 varian Delta bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Berbagai gejala COVID-19 akibat infeksi virus corona varian Delta ini juga bisa bersifat ringan hingga berat. Bahkan ada beberapa orang yang terinfeksi varian Delta tetapi tidak memiliki gejala. Namun, sebagian besar orang mengalami keluhan yang bertambah parah dalam waktu 3 s.d. 4 hari.
Beberapa gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita COVID-19 varian Delta, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, demam, dan pilek. Selain gejala tersebut, virus corona varian Delta mungkin juga akan menimbulkan gejala umum COVID-19, seperti sesak napas, batuk, nyeri otot, gangguan pencernaan, asosmia, dan kelelahan. Sampai saat ini, gejala-gejala COVID-19 varian Delta masih terus diteliti. Jika mengalami gejala-gejala tersebut jangan panik dan segera periksa ke dokter.
Virus corona varian Delta ini cepat menular hingga sebesar 60 persen dibandingkan dengan jenis virus corona lainnya, yaitu Alpha, Beta, dan Gamma. "Tampaknya varian Delta lebih kuat dan lebih cepat menular karena telah memperoleh beberapa mutasi yang tampaknya memberikannya kemampuan untuk mengecoh sistem kekebalan tubuh.Â
Hal ini memberikannya keunggulan dibandingkan dengan varian lain," kata Dr. Ravina Kullar, spesialis penyakit menular, ahli epidemiologi dan staf pengajar di Sekolah Kedokteran David Geffen di UCLA, dikutip dari Fox News. Dr. Ravina juga mencatat 4 dari 13 mutasi protein lonjakan virus dapat memicu kekhawatiran mampu meningkatkan penyebaran virus dan mengecoh vaksin. Tetapi, dia mengutip sebuah penelitian di Inggris yang menemukan bahwa dua dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca efektif menurunkan kasus varian Delta masing-masing 96 persen dan 92 persen.
Orang-orang yang belum divaksinasi lebih rentan terinfeksi virus corona varian Delta. Karena mutasi ini membuat antibodi manusia kurang kuat dalam menyerang virus, sehingga meningkatkan penularannya. Menurut Dr. Aaron E. Glatt, kepala penyakit menular dan ahli epidemiologi rumah sakit di Mount Sinai South Nassau, satu mutasi memungkinkan virus mengikat sel saluran napas manusia lebih erat. Hal ini akan lebih banyak memicu infeksi virus yang lebih tinggi dibandingkan varian aslinya.
Meskipun begitu, orang-orang yang menerima semua dosis dari vaksin COVID-19 seperti yang direkomendasikan tampaknya terlindungi dari virus corona varian Delta. Para ahli dan Dr. Anthony Fauci juga memperkirakan varian ini berlipat ganda dalam prevalensi setiap dua minggu. Karena virus cepat menyebar ini lah semua orang perlu untuk vaksinasi.
Selain kita perlu divaksinasi, untuk mencegah terpaparnya COVID-19 kita juga perlu untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dengan prosedur yang benar ketika terpaksa untuk keluar rumah, menbersihkan tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan yang mengandung alkohol minimal 60 persen, membatasi waktu untuk berkumpul yang tidak penting dengan keluarga atau teman-teman, menjaga jarak dengan orang jika sedang di tempat umum, batasi juga untuk pergi berbelanja di pasar atau di mal, jika tidak bisa bekerja jarak jauh atau work from home pindahkanlah pertemuan kerja menjadi di luar ruangan jika memungkinkan, dan beribadahlah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan jika diharuskan untuk pergi ke tempat ibadah. Mari kita patuhi protokol kesehatan yang ada agar kita tidak terpapar virus COVID-19. Stay Safe and Stay Healty!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H