Mohon tunggu...
marleni
marleni Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbakti kepada orang tua dan berbuat kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Tak Mampu Merindu

21 Februari 2016   17:05 Diperbarui: 21 Februari 2016   17:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku buka pintu berwarna biru

Saat adzan subuh telah berlalu 

Hembusan angin  menyapaku...

Di temani gelap dan dingin menusuk kalbu

Sungguh  aku tak mampu....

 

Waktu  terus berpacu

Ku mengejar ...namun terasa jauh....

Ku semakin rindu...

Berlari,  berlari ....ku mulai terjatuh

Ingin ku rebahkan jiwa nan syahdu

Bersama mu, tertawa dan lupakan gelisah

Namun , sungguh  aku tak mampu.....

 

Bayang mu terus mendekap ku

Tak kan pernah hilang di hati

Walau sejuta pengganti meminang ku

Kau tetap selalu abadi...

Sungguh aku tak mampu....

 

Ingin ku meronta dan terus berteriak

Agar dunia tahu, aku lah milik mu...

Ya...aku masih milik mu... meski dunia berbalik

Candu mu telah merangsang syaraf ku

Perlahan.... leher ku terasa tercekik

Hingga tak mampu ku merindu, bersama mu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun