Mohon tunggu...
Liem HanaJunita Pratiwi
Liem HanaJunita Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Tim 1 Periode 2021

Mahasiswi S1-Manajemen Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswi Undip Ajak Masyarakat dan Pedagang Pasar Melaksanakan Protokol Kesehatan dan Edukasi Program Vaksinasi

9 Februari 2021   11:03 Diperbarui: 9 Februari 2021   11:11 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan penyemprotan ke rumah-rumah warga bersama petugas dan pengurus RW 02. (dokpri)

Jakarta (09/02) - Kasus COVID-19 yang menyentuh angka 1 juta kasus pada 27 Januari 2021 tentu memperlihatkan kondisi pandemi di Indonesia yang sangat berbahaya dan memprihatinkan. Peningkatan kasus positif harian yang grafiknya terus naik hingga mencapai sepuluh ribu kasus tanpa ada tanda-tanda penurunan menunjukkan betapa pentingnya masyarakat dan pemerintah bekerjsama untuk menurunkan kasus positif COVID-19. Telah banyak upaya-upaya yang digencarkan oleh pemerintah hingga saat ini untuk menurunkan kasus positif, salah satunya yang terbaru yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa-Bali terutama di wilayah-wilayah yang memiliki jumlah kasus positif yang tinggi. Bahkan saat ini pemerintah melaksanakan PPKM secara mikro, yang bertujuan agar pengawasan dapat diperketat dari skala yang paling kecil pada tingkat RT, RW, dan Desa. PPKM ini diputuskan akan diperpanjang hingga tanggal 22 Februari 2021.

Namun demikian, walau pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan kasus positif dengan berbagai kebijakan dan pemberlakuan, tetap diperlukan kerjsama dari seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri. Sehingga masyarakat diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara tertib dan benar. Malangnya, kenyataan nya di lapangan masih sering ditemukan warga masyarakat yang kerap kali tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Diantaranya banyak yang masih menggunakan masker tidak sesuai dengan standard yang telah ditentukan (tidak menutup hidung, diturunkan ke dagu, dsb). Penggunaan hand sanitizer dan gerakan menucuci tangan pun semakin longgar dilaksanakan oleh masyarakat. Ketentuan untuk tidak beraktivitas keluar rumah jika tidak darurat, serta diminta untuk terus menjaga jarak selama beraktivitas juga diabaikan oleh masyakarat. Terutama di titik-titik rawan kerumuman seperti pusat perbelanjaan, restoran atau rumah makan, serta pemukiman padat penduduk. Hal ini tentu sangat membahayakan dan menunjukkan sulitnya masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Tentu, walaupun pemerintah telah mengatur regulasi untuk klaster perkantoran, namun titik rawan kerumuman seperti yang sudah disebutkan diatas masih berpontensi menjadi klaster baru COVID-19 yang sampai saat ini regulasinya tidak ditegakkan sekeras pemerintah menegakkan aturan untuk klaster perkantoran dan tempat hiburan.

Seperti yang kita ketahui bahwa program vaksinasi pun tengah berjalan saat ini untuk pihak-pihak yang merupakan garda terdepan serperti tenaga kesehatan, masyarakat pun akan segera melaksanakan program vaksinasi ini dalam waktu dekat. Mirisnya, masih banyak masyarakat yang tidak memahami dengan jelas bagaimana program vaksinasi itu berjalan, bahkan ada banyak masyarakat yang tidak mempercayai adanya pandemi COVID-19 sehingga menolak untuk dilakukan vaksinasi. Hal ini tentu berbahaya, banyak masyarakat yang masih belum paham bahwa vaksinasi tidak serta merta memberikan kekebalan tubuh kepada penerima vaksin. Banyak diantara mereka tidak tahu bahwa vaksinasi dilaksanakan dalam beberapa tahap dan tubuh memerlukan waktu untuk bisa menghasilkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus COVID-19. Sehingga pelaksanaan protokol kesehatan masih tetap wajib dilaksanakan dengan baik dan benar. Kejadian diperparah dengan masyarakat yang termakan berita bohong dan rumor negatif mengenai vaksinasi sehingga menolak untuk divaksin. Fenomena ini tentu akan menyulitkan pemerintah menyelesaikan program vaksinasi dengan segera, padahal diperlukan kecepatan dan kerjasama antar semua pihak agar kondisi negara dapat perlahan kembali normal dan dapat melawan pandemi ini.

Maka dari itu, menyadari betapa pentingnya ajakan untuk mendorong masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dengan lebih tertib dan patuh, serta adnaya urgensi untuk memberikan informasi yang benar dan padat perihal program vaksinasi kepada masyarakat, dilaksanakanlah program peningkatan protokol kesehatan dan edukasi masyarakat mengenai program vaksinasi oleh Mahasiswi UNDIP. Bertempat tinggal di wilayah yang termasuk zona merah bahkan dekat dengan pasar tradisional yang berpotensi tinggi menjadi klaster penularan, mahsiswi ini menyadari bahwa masih banyak masyarakat disekitarnya yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan masih banyak diantara mereka yang tidak mengerti secara jelas program vaksinasi yang akan dijalankan oleh pemerintah. Bahkan sejak awal tahun 2021 hingga saat ini, dalam satu wilayah RW nya sudah terdapat beberapa kasus positif dan kematian. Namun kegiatan masyarakat tetap berjalan seperti biasa tanpa menyadari adanya bahaya dan ancaman penyakit yang sedang menghantui masyarakat sekitar. Sehingga mahasiswi ini tergerak untuk ddan merangkul masyarakat skeitar untuk melaksanakan protokol kesehatan, salah satunya dengan melaksanakan pembagian masker dan hand sanitizer kepada warga terutama para pedagang dan pelaku UMKM yang sering berinteraksi dengan banyak orang. 

Membagikan masker & hand sanitizer untuk pelaku UMKM di wilayah RW 02 Pademangan Barat (dokpri)
Membagikan masker & hand sanitizer untuk pelaku UMKM di wilayah RW 02 Pademangan Barat (dokpri)

Tidak lupa, menyadari bahwa kegiatan sekretariat RW yang sering berinteraksi dengan warga masyarakat sekitar tentu membahayakan para pengurus jika tidak menjalankan protokol kesehatan, maka mahasiswi ini juga melengkapi keperluan protokol kesehatan untuk para pengurus RW setempat dengan memberikan masker, hand sanitizer, serta disinfektan yang sekiranya dapat berguna untuk melindungi pengurus RW yang harus terus bekerja membantu masyarakat.

Penyerahan Masker, Hand Sanitizer serta Disinfektan kepada perwakilan pengurus RW 02 Pademangan Barat. (dokpri)
Penyerahan Masker, Hand Sanitizer serta Disinfektan kepada perwakilan pengurus RW 02 Pademangan Barat. (dokpri)

Tercatatnya kasus COVID-19 yang terus bertambah di wilayah RW 02, mahasiswi ini bekerjasama dengan RW setempat untuk melaksanakan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga serta ke wilayah pasar tradisional. 

Pelaksanaan penyemprotan ke rumah-rumah warga bersama petugas dan pengurus RW 02. (dokpri)
Pelaksanaan penyemprotan ke rumah-rumah warga bersama petugas dan pengurus RW 02. (dokpri)

Pelaksanaan penyemprotan ke rumah-rumah warga bersama petugas dan pengurus RW 02. (dokpri)
Pelaksanaan penyemprotan ke rumah-rumah warga bersama petugas dan pengurus RW 02. (dokpri)

Melihat tingginya inisiatif yang dijalankan mahasiswi ini untuk mengajak masyarakat meningkatkan protokol kesehatan, Ketua RW dan pengurus RW 02 setempat menginformasikan kerjasama yang dapat dilaksanakan bersam TNI-POLRI untuk melakukan edukasi dan peningkatan pelaksanaan protokol kesehatan. Sehingga dijalankanlah program pembagian masker bersama di wilayah Pademangan Barat, serta pembagian hand sanitizer kepada warga masyarakat dan pedagang pasar tradisional sambil memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat yang membandel dan tidak mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan. Tak lupa mengingatkan masyarakat yang berbelanja dan berdagang di wilayah pasar untuk melaksanakan jaga jarak selama berbelanja agar terhindar dari virus COVID-19.

Melaksanakan pembagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat bersama TNI-POLRI (dokpri)
Melaksanakan pembagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat bersama TNI-POLRI (dokpri)

Harapannya dengan pelaksanaan program ini oleh mahasiswi UNDIP, dimulai dari wilayah tempat tinggal setempat dan terdekat, masyarakat dapat sadar dan tergerak untuk menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar sesuai prosedur.  Beraktivitas ke luar rumah jika diperlukan saja, dan jika terpaksa harus keluar rumah tetap menjalankan protokol seperti menggunakan masker dengan 3 lapisan yang dapat melindungi diri dari masuknya virus, membawa hand sanitizer dan membersihkan tangan secara rutin, serta menjaga jarak dengan tidak berdekatan dengan titik-titik kerumunan. Jika masyarakat dapat bekerjasama dengan seluruh pihak, maka tidak menjadi mustahil bahwa kasus COVID-19 di Indonesia dapat segera menurun dan kondisi dapat normal kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun