Pada tanggal 19 November 2022, telah dilaksanakan Geladi Hominisasi yang diadakan oleh Universitas Katolik Parahyangan secara daring. Geladi ini memberikan banyak sekali pengetahuan tentang pentingnya berpikir secara kritis dan bekerja sama dengan orang-orang yang pertama kali dikenal. Ini bisa dilihat dari pembagian kelompok yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tahun angkatan dan jurusan setiap mahasiswa-mahasiswinya.
Disini, mahasiswa dan mahasiswi dituntut untuk mampu bekerja sama dengan orang asing yang baru pertama kali ditemui. Disaat yang sama, mereka juga dituntut untuk berpikir secara kritis untuk menyusun presentasi dari tema yang telah diberikan. Selain itu, Geladi ini juga membuat mahasiswa-mahasiswi menyadari pentingnya peran generasi muda dalam negara Indonesia ini.
Hal ini bisa dilihat dari tugas pra-geladi, yaitu mendengarkan lagu Indonesia Raya 3 stanza dan disuruh untuk memberikan pendapat tentang bagian paling berkesan dari ketiga stanza tersebut.
Selain itu, adapula perintah untuk menonton salah satu diantara 10 video dokumenter tentang budaya Indonesia. Setelah itu, penulis disuruh untuk memberikan pendapat tentang video yang sudah dipilih dan kaitannya dengan bangsa Indonesia.
Geladi hominisasi yang telah penulis jalani melalui media ZOOM memiliki urutan acara tertentu. Pertama-tama, seluruh partisipan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars UNPAR sebagai pembukaan. Kemudian, doa pembuka sesuai dengan agama masing-masing. Berikutnya dilanjutkan dengan pengantar yang diberikan oleh pengawas Geladi Hominisasi mengenai tiga nilai dasar yang sudah diajarkan dalam SINDU.
Baru setelahnya, para partisipan diperintahkan untuk memilih ketua dan notulen masing-masing kelompok dengan cara memasuki Breakout Room yang sudah dibuat panitia pengawas sesuai dengan nomor kelompok.
Disini, penulis beserta rekan sekelompok yang terdiri dari 6 orang, memilih ketua dan notulen dengan menggunakan spin wheel. Setelah pemilihan ketua dan notulen, para partisipan kembali ke ruang utama ZOOM untuk menonton video sambutan Geladi Hominisasi dan dijelaskan mengenai apa yang harus dilakukan dalam kelompok. Disini, penulis dan rekan kelompok dituntut untuk berpikir kritis dikarenakan waktu yang terbatas dalam berpresentasi.
Penulis beserta rekan sekelompok kembali ke Breakout Room untuk mendiskusikan poin-poin yang akan dibahas tentang tema yang didapat, yaitu “Hari Pohon Sedunia”. Disini penulis dan rekan sekelompok memilih tiga poin utama yang akan dibahas dengan satu anggota menjadi penanya dan enam anggota lainnya menjadi narasumber.
Pertama adalah keadaan pohon dan hutan yang ada di Indonesia. Kemudian, dijelaskan pula solusi-solusi yang sedang atau sudah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah dalam pelestarian hutan di Indonesia.
Terakhir adalah tentang partisipasi mahasiswa dalam pelestarian hutan di Indonesia. Dari diskusi ini, penulis menjadi lebih memahami apa itu hari Pohon Sedunia dan menjadi tahu apa saja yang harus penulis lakukan sebagai generasi muda penerus bangsa.
Setelah sekitar 1 jam berlalu, setiap kelompok dipanggil kembali ke ruang utama dan dibagi lagi menjadi empat Breakout Room dengan masing-masing Breakout Room terdapat 4 kelompok. Keempat kelompok ini mempresentasikan hasil diskusi mereka satu-persatu dan dari empat kelompok, akan dilakukan pemilihan suara terbanyak untuk memilih satu kelompok terbaik yang akan maju sebagai perwakilan setiap Breakout Room.
Dalam pemilihan ini, kelompok penulis, yaitu kelompok 10 dipilih menjadi perwakilan yang akan maju untuk mempresentasikan hasilnya di depan seluruh partisipan Geladi Hominisasi. Kelompok yang sudah dipilih akan mempresentasikan hasil mereka ke seluruh partisipan Geladi Hominisasi di ruang utama.
Sesudah keempat kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi yang tadinya sudah dipresentasikan dan divote di dalam Breakout Room masing-masing, para partisipan melakukan pengambilan suara terbanyak terhadap keempat kelompok tadi dan yang mendapat suara terbanyak adalah yang menang.
Sampailah pada penghujung acara, Geladi Hominisasi ditutup dengan para partisipan mengisi form pertanyaan “apa yang didapat dari Geladi Hominisasi ini?” dan menyanyikan lagu Mars UNPAR yang dilanjutkan dengan berdoa sesuai ajaran masing-masing.
Setelah melaksanakan geladi, penulis menyadari bahwa ada banyak sekali kelemahan yang penulis miliki. Salah satunya adalah dalam hal berpikir kritis, dimana dalam kasus penulis, penulis akan merasa gugup dan kaget saat berhadapan dengan suatu masalah yang melibatkan batas waktu singkat. Ini bisa dilihat dari bagaimana penulis memilih dan menyaring informasi dimana penulis tidak dapat menemukan inti dari informasi tersebut.
Selain itu, adapula masalah berkomunikasi dan berhadapan dengan orang yang baru pertama kali dikenal.
Penulis selalu merasa seperti seorang penonton, bukannya bagian dari kelompok. Disini penulis juga menyadari bahwa komunikasi adalah hal yang sangat penting. Saat diskusi dan latihan untuk presentasi dengan rekan sekelompok, terjadi banyak sekali ketidak selarasan antar anggota kelompok yang salah satunya juga dialami oleh penulis. Ini terjadi karena kurangnya komunikasi penulis dengan rekan penulis.
Selain memahami kelemahan-kelemahan penulis, penulis juga menjadi lebih sadar tentang pentingnya logika dan bahasa yang baik. Logika sendiri bekerja dengan cara memahami dan mempertimbangkan suatu masalah secara mendalam untuk mencari jawaban dari masalah tersebut.
Sedangkan bahasa bekerja sebagai perantara untuk menjelaskan dan menjabarkan jawaban yang sudah didapatkan menggunakan kata-kata yang tepat sehingga tidak terjadi salah paham. Sebagai warga negara Indonesia, logika dan bahasa adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam negara ini.
Logika yang digunakan untuk memberikan jawaban baik itu positif maupun negatif berlandaskan pada pemikiran yang matang dan bahasa sebagai objek untuk menyampaikan jawaban tersebut dengan jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Setelah partisipasi penulis dalam Geladi Hominisasi ini, penulis akan berusaha untuk menerapkan hal-hal yang sudah penulis pelajari. Salah satu penerapan ini bisa dilakukan dengan cara berani untuk berkomukiasi lebih lanjut dengan orang lain. Penulis akan lebih berusaha untuk mengenal dan menyaring informasi yang baik saat berkomunikasi dengan orang lain.
Penulis juga akan berusaha untuk mengasah kemampuan penulis untuk berpikir secara kritis dari hal sederhana seperti mengatur keuangan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H