Mohon tunggu...
El Wurru
El Wurru Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang menyatukan satu harapan : Belajar dari setiap karya. Webblog : http://sanobar-i.blogspot.com/ Follow : @LidyaSanobari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Sedang Merenda

30 Maret 2014   21:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berjalanlah  satu langkah lagi, saat kau tak lagi merasa mampu

Tersenyumlah saat semua membenci dirimu…

Berlarilah saat kekuatanmu nyaris habis…

Aku tahu, semua yang kau rasakan terlalu berat
..

Aku tahu, terlalu sakit hatimu karena cinta yang bertolak belakang

Aku paham kenapa kau menangis saat ada yang memberimu uang

Aku mengerti kenapa kau merasa seolah dunia tidak berpihak padamu

Aku tahu, banyak mata tertuju padamu
..

Akupun tahu, banyak telinga yang terarah kepadamu

Aku tahu, aku tak banyak tahu tentang semua yang masih kau sembunyikan
Mungkin ada duka dibalik aliran senyummu.

Ya, mungkin terbungkus rapi airmatamu karena duka itu…
..

Mungkin, kau terlalu lelah menahannya…

Lihatlah mataku, menangislah bila harus menangis…

Jangan berjuang sendiri.. untuk dilema yang kau alami..

Ada aku disini… akan tersenyum saat kau bahagia
..

Aku akan menangis saat melihatmu berduka…

Karena aku tahu kau mampu menjalani semuanya

Karena aku tahu, TUHAN sedang merenda jalan hidupmu

Karena Dia tidak hanya duduk di atas Takhta..

Tidak untuk melihatmu sinis saat kau tak lagi mampu..
..

Tetapi DIA turut merasakan duka dan sedihmu

Kau akan diterbangkan dalam sayapnya

Hanya kuatkan dan teguhkanlah hatimu

Karena TUHAN ada dipihak orang yang bersandar padaNya
..

-Lumba-lumba, 4 Mei 2011-


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun