Akh, aku terlalu yakin dengan keputusan ini. Andaikan kau tahu rasa yang ada dalam sukma, kau pasti menatapku dengan tawa yang tak bisa kau tahan. Tertawalah, aku sudah siap diolok.
Tapi, dengarlah aku malu padamu.
Entah kemana aku sembunyikan kisah konyol ini. Bahkan aku menyesali kejadiannya.
Lalu..
Akupun berani bertaruh seandainya aku bisa memilih, lebih baik aku tidak tidur malam itu.
Mengingatnya, senyum ini tak bisa kutahan walau kau, barangkali kau akan berpaling, pergi, dan tak mau balik lagi.
Aku ingin tertawa sepertimu, tapi tawa memilukan
Dan...
Aku ingin mengulang kisah konyol itu. Seperti aku pernah larut didalamnya, kaupun kiranya sedia menjadi bagian dari malam itu.
Mari kembali bermimpi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H