Mohon tunggu...
Lidya G Imanuela
Lidya G Imanuela Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Stay Humble to Skyrocket :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Puzzle: Game Management Conflict

20 Juni 2023   17:57 Diperbarui: 20 Juni 2023   18:01 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Lidya G Imanuela Wattimury, Gloria Meydelina, Jeplin Sihombing, Agatha T. V Tampombebu

  1. Management Conflict

Konflik merupakan hal yang bisa terjadi di dalam sebuah tim. Meskipun terkadang mungkin kita menganggap bahwa konflik adalah suatu hal yang negative, namun konflik juga memiliki manfaat jika dikelola dengan tepat. Dalam kelompok begitu banyak pendapat yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu konflik dengan berbagai macam solusi dan juga tetap berusaha menjaga hubungan yang baik dengan rekan-rekan kelompok.

Berikut ada lima pendekatan berbeda dalam penyelesaian konflik:

Penghindaran. Pendekatan ini mencoba untuk mengabaikan masalah atau menyangkal bahwa ada masalah. Dengan tidak berkonfrontasi konflik, anggota tim berharap itu akan hilang dengan sendirinya.

Akomodasi. Beberapa anggota tim mungkin memutuskan untuk menyerahkan posisi mereka agar dapat disetujui. Mereka bersikap kooperatif, tetapi merugikan nilai pendapat dan ide mereka.

Konfrontasi. Bertindak agresif dan berusaha menang adalah salah satu cara untuk menghadapi konflik. Namun, menang bisa menjadi lebih penting daripada membuat keputusan yang baik.

Kompromi. Salah satu cara untuk menyeimbangkan tujuan setiap peserta dan hubungan antar tim adalah untuk semua orang untuk "menyerah" sedikit.

Kolaborasi. Ketika kedua belah pihak yang berkonflik memiliki masalah penting, tim perlu mencari solusi yang memuaskan semua orang. Ini membutuhkan kerja sama dan rasa hormat terhadap posisi orang lain.

B. Games Puzzle

Puzzle adalah mainan berupa potongan-potongan kecil terpisah yang saat disusun dan disatukan akan membentuk suatu gambar yang indah. Kelompok memilih menyusun puzzle sebagai games dengan mengibaratkan potongan-potongan puzzle adalah conflict yang harus mampu untuk di manage atau dikelola.

Trainer akan mengambil 4 partisipan dan membaginya menjadi 2 kelompok yaitu A dan B. Setelah itu trainer akan menyuruh setiap kelompok untuk menyusun puzzle dengan waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari permainan menyusun puzzle adalah:

Melihat bagaimana kelompok mampu menyelesaikan puzzle dalam waktu yang ditentukan (3 menit)

Melihat sejauh mana kelompok mampu untuk memanajemen konflik lewat proses pengerjaan puzzle

Trainer mengamati proses dalam mengerjakan puzzle dari awal hingga peserta menemukan masalah didalamnya dan bagaimana kelompok mampu berdiskusi dan menemukan solusi pada masalah yang muncul.

Melihat Dimensi apa saja yang muncul dari proses manajemen konflik melalui game.

C. Hasil dimensi manajemen konflik yang didapatkan dari kelompok A dan B

            Berdasarkan hasil dari permainan game puzzle, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa dimensi yang dimiliki oleh kelompok A dan kelompok B sebagai berikut :

  1. Penghindaran

Pada dimensi ini, kelompok A dan B tidak menyadari panggalan kertas yang dengan sengaja disembunyikan oleh kelompok pembuat konflik. Namun hal ini, disebabkan karena kelompok A dan Kelompok B hanya fokus agar masalah tersebut dapat terselesaikan tepat waktu.

  1. Akomodasi

Dimensi Akomodasi hanya dimiliki oleh kelompok A, dikatakan demikian karena dilihat dari tindakan dalam anggota tim kelompok. Salah satu anggota dari kelompok B terkesan lebih sedikit mengalah untuk membiarkan anggota kelompok yang satunya menyusun penggalan Puzzle (konflik) untuk diselesaikan

  1. Konfrontasi

Pada dimensi Konfrontasi, dapat dilihat bahwa pada pada kelompok B anggotanya lebih agresif dan berusaha menyelesaikan konflik dengan cepat agar bisa dikatakan sebagai pemenang. Sedangkan pada kelompok A lebih tenang dan fokus dalam menyelesaikan konflik.

  1. Kompromi

Dimensi Kompromi dimiliki oleh kedua kelompok. Dapat dikatakan demikian karena keduanya lebih mengutamakan tujuan mereka sebagai tim untuk dapat menyelesaikan masalah walaupun tidak tepat waktu.

  1. Kolaborasi

Kolaborasi merupakan dimensi yang cukup dalam menyelesaikan masalah oleh kelompok A dan kelompok B, dimana mereka mampu berkolaborasi sehingga memiliki fokus untuk menyelesaikan masalah dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun