Penduduk Jepang dan Perjuangan Kemerdekaan
- Masa Penduduk Jepang Di Indonesia
Jepang pertama kali tiba di Indonesia mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal 11 Januari 1942. Selanjutnya, Jepang juga telah berhasil menguasai Kota Balikpapan, Pontianak, Ambon, Makassar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali. Kemudian jepang juga berhasil menggeser kekuasaan belanda atas indonesia yang terjadi pada saat jepang telah berhasil memukul mundur pasukan belanda peserta sekutu dari wilayah indonesia. Pada tanggal 9 maret 1942, akhirnya Belanda telah mengaku kalah kepada jepang dan menyerah tanpa syarat kepada jepang di Kalijati yang juga di Jawa Barat. Dalam penyerahan kekuasaan atas indonesia tersebut, dimana bangsa Belanda diwakili oleh Letnan Jenderal Ter Poorten. Jenderal Ter Poorten akhirnya menandatangani naskah penyerahan belanda atas wilayah indonesia kepada jepang yang diwakili oleh Letnan Jenderal Immamura.
Dimana peristiwa ini menandai bagaimana caranya penjajahan belanda yang sudah berlangsung selama 350 tahun dan awal pendudukan jepang di indonesia. Akhirnya Jepang pun mulai mengadakan tindakan kekerasan yang banyak sekali merugikan dan mendatangkan penderitaan kepada bangsa Indonesia. Jepang juga melakukan tindakan pemerasan tenaga seluruh rakyat Indonesia untuk terus-menerus menyuruh mereka tetap bekerja bagi kepentingan dalam peperangan Jepang yang di sebut sebagai Romusah. Dimana para pekerja paksa (Romusah) ini tidak hanya bekerja di daerah mereka saja, melainkan juga di kirim ke berbagai macam pulau-pulau lainnya, seperti : ke Thailand dan Burma.
Dalam bidang ekonomi, dimana rakyat Indonesia mengalami kekurangan sandang dan pangan. Kenapa demikian? Sebab dengan diadakan Romusah, dimana has panen rakyat Indonesia diambil ahli oleh para pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang juga mengganggu para pekerja pertanian yang ada di sawah, kebun, ladang rakyat Indonesia untuk dapat merampas hak milik punya rakyat Indonesia. Keadaan ini lah yang plingyburuk dan kejam yang pernah dialami oleh bangsa Indonesia, sehingga para rakyat Indonesia hanya bisa menyerahkan hak milik mereka kepada Jepang dan bertahan hidup dengan memakan ubi-ubian dan sayur-sayuran nya.
Hasil dari tindak-tandakkan kekejaman Jepang yang telah menimbulkan penderitaan serta kemiskinan pada rakyat, memperkokoh semangat juang bangsa Indonesia untuk dapat mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia. Perlawanan dan pemberontakan yang sudah dilakukan oleh bangsa Indonesia, mampu memperlemah kedudukan Jepang pada tahun 1944. kedudukan Jepang sangat terancam, ketakutan, kelemahan dan sebagainya, yang akhirnya para pasukan Jepang mengalami kemunduran dan memberikan Janji kemerdekaan kepada Indonesia. Sehingga para jenderal Jepang mengadakan sidang BPUPKI dan PPKI untuk dapat merancang dasar negara dan UUD 1945, serta proklamasi.
BAB II
Pergerakan Nasional
- Munculnya Pergerakan Nasional
Munculnya nasionalisme di Indonesia ditandai dengan keluarnya berbagai Politik Etis (Politik Balas Budi) pada tahun 1901. Dimana politik etis ini dikemukakan oleh Van Deventer. Politik etis juga membawa perubahan besar sekali dalam bagi setiap bidang pendidikan di Indonesia, karena semakin berkembangnya pendidikan sehingga munculnya suatu golongan yang terpelajar sebagai pendukung Lahirnya Nasionalisme dan Pergerakan Nasional Indonesia. Â Ada terdapat 2 faktor yang mendorong munculnya nasionalisme dan pergerakan nasional Indonesia, yaitu : Faktor eksternal dan Faktor internal.
- Organisasi Pergerakan Nasional
Ada beberapa macam organisasi pergerakan nasional, yaitu : Budi Utomo, Serekat Islam, Indische Partij, Partai komunitas Indonesia, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Partai Indonesia, Pendidikan Nasional Indonesia, Partai Indonesia Raya, Gerakan Rakyat Indonesia, Organisasi Pemuda, Organisasi Keagamaan, Gerakan wanita, Kongres pemuda, Gabungan politik Indonesia (GAPI), dan Petisi Sutarjo. Dimana Organisasi ini dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan pendidikan di Indonesia.
- Peranan Pers Dalam Pergerakan Nasional
Sejarah pers atau persuratan kabaran di Indonesia yang telah dimulai dengan terbitnya surat kabar Bataaviaasch Nouvelles di Batavia (Jakarta) pada tahun 1744. Dimana surat kabar tersebut diterbitkan dalam bahasa Belanda, dan surat kabar pun akhirnya mulai bermunculan dengan cepat di Indonesia. Pada tahun 1850, dimana koran-koran, majalah akhirnya mulai di terbitkan diberbagai kota yang ada di Indonesia. Misalnya seperti : Surabaya, Surakarta, dan Batavia. Dimana pers ini juga memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan perjuangan bangsa Indonesia, sehingga pers juga mampu memberikan pendidikan politik bagi rakyat Indonesia. Sebab pers juga dapat mempercepat suatu penyebaran ide, pikiran rakyat, serta dapat menumbuhkan serta mengembangkan kesadaran nasional.
Â