Mohon tunggu...
Takrimatul Maulidiyah
Takrimatul Maulidiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metode dan Pendekatan Dakwah

12 Oktober 2024   02:06 Diperbarui: 12 Oktober 2024   02:20 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Metode bermakna jalan dan seni. Metode dakwah merupakan ilmu yang menghantarkan seseorang kepada pengetahuan tentang cara penyampaian dakwah, sekaligus menghilangkan rintangan-rintangan dari jalan dakwah. Menurut Syihab 3 metode dakwah yang disebut dalam Q.S An-Nahl ayat 125 harus disesuaikan dengan sasaran dakwah atau mad’u. Berdakwah kepada cendekiaw yang berpengetahuan tinggi diperintahkan menggunakan metode bil-hikmah, yakni berdialog dengan kata-kata bijak. Lalu terhadap masyarakat awam diperintahkan untuk menerapkan metode mau’izhah hasanah, yakni memberi nasihat yang dapat mendorongnya untuk mengamalkannya disertai keteladanan pada diri da’i. Sedangkan, berdakwah kepada Ahlul kitab dan pemuka agama lainnya menggunakan metode mujadalah, yakni dengan berdebat dengan cara yang terbaik yaitu dengan 

logika dan retorika yang halus, lepas dari emosi dan kekerasan.

Adapun metode dakwah dengan tradisional dan modern.

1. Metode Dakwah Tradisional

Dakwah yang dilakukan secara langsung, lisan, dan berbasis pada kebiasaan masyarakat setempat. Metode ini juga dapat melibatkan media tradisional, seperti wayang, seni tari, dan nyanyian keagamaan yang disesuaikan dengan budaya lokal. Bentuk-bentuk dari metode dakwah tradisional, diantaranya: khutbah, majelis taklim, pengajian kampung, metode seni dan budaya. Dengan metode ini membuat da’i dekat dengan masyarakat, sehingga terjadi interaksi langsung dengan mad’u nya. Sayangnya kekurangan dari metode ini diantaranya keterbatasan jangkauan dalam menjangkau audiens, lalu kurang ada inovasi dalam merespons tantangan dakwah di era modern,

2. Metode Dakwah Modern

Dakwah modern menyebarkan nilai-nilai Islam dengan menggunakan teknologi dan pendekatan kontemporer yang sesuai dengan perkembangan zaman. Penyebaran dakwah dapat dilakukan melalui platform digital, film, televisi, radio, dan berbagai aplikasi daring. Adapun bentuk-bentuknya: dakwah melalui media sosial, podcast dan webinar dakwah, film dan dokumenter islami, televisi dan radio, aplikasi dakwah. Dengan metode modern dapat menjangkau audiens secara luas, serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Namun, dakwah melalui media sosial kadang-kadang bersifat dangkal dan kurang mendalam karena postingan yang singkat atau video pendek.

Untuk mengembangkan metode dakwah diperlukan pendekatan keilmuan dalam dakwah. Pendekatan ini bukan hanya berfokus pada bagaimana pesan disampaikan, tetapi juga memperhatikan bagaimana audiens menerima dan merespons pesan tersebut. Pendekatan keilmuan dakwah melibatkan: 

1. Ilmu Sosiologi dalam Dakwah 

Ilmu ini memberikan pemahaman tentang struktur masyarakat, hubungan antarindividu, serta interaksi sosial. Sebagai contoh seorang da’i yang berdakwah kepada masyarakat perkotaan memiliki pendekatan yang berbeda dibanding berdakwah kepada masyarakat di pedesaan. 

2. Ilmu Psikologi dalam Dakwah

Dengan ilmu ini seorang da’i dapat memahami perilaku individu, emosi, motivasi dan proses berpikir manusia. Contohnya untuk menyampaikan pesan kepada orang yang memiliki pengalaman traumatik, dakwah dilakukan dengan pendekatan yang lebih empatik dan mendukung secara emosional.

3. Ilmu Komunikasi dalam Dakwah

Ilmu komunikasi dapat memberikan pemahaman bagaimana menyampaikan dakwah dengan efektif.

4. Ilmu Pendidikan dalam Dakwah

Da’i dapat menjadi pendidik yang tidak hanya menyampaikan materi agama, tetapi juga membentuk karakter umat yang islami. Dan juga dapat dilakukan dengan pengajaran yang interaktif sehingga dapat membangun hubungan yang baik antara da’i dan mad’u.

Tanggapan penulis dengan memberikan dasar teologis menurut Q.S An-Nahl ayat 125 dapat memperkaya pemahaman tentang bagaimana metode dakwah harus mengedepankan kelembutan dan dialog yang konstruktif disesuaikan dengan lawan bicara. Lalu, adanya perbandingan antara metode dakwah tradisional dan modern akan memberikan wawasan tentang bagaimana menyeimbangkan antara tradisi dan inovasi di era digital ini. Lalu dengan adanya pembahasan mengenai pendekatan keilmuan dalam dakwah menjadi kunci dalam mendukung efektivitas dakwah. Secara keseluruhan makalah ini memberikan pandangan yang luas dan mendalam serta adanya relevansi pada masa kini. Wallahu’alam bisshowab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun