Mohon tunggu...
Lidya Septi Andini
Lidya Septi Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Teknologi Sains Data - Universitas Airlangga

Hobi saya membaca buku, novel, dan komik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Program Studi Sains Data di Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0

11 Juni 2022   06:51 Diperbarui: 11 Juni 2022   06:57 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era revolusi industri 4.0 mengakibatkan dunia global mulai berubah, termasuk Indonesia. Saat ini, teknologi berkembang semakin pesat setiap bertambahnya tahun. Banyak istilah-istilah baru yang muncul bersamaan dengan inovasi-inovasi teknologi baru, pemanfaatan data juga dipicu oleh gelombang transformasi digital dalam era revolusi Industri 4.0.

Istilah-istilah baru yang muncul di era revolusi industri 4.0 adalah Internet of Things (IoT), Big Data, Cloud Computing, Robotic dan Artificial Intelligence (AI). Perkembangan industri yang begitu pesat tidak dipungkiri dengan diiringi perkembangan data, data sangat penting untuk mendapatkan knowledge yang bermanfaat yang digunakan dalam mengambil suatu keputusan yang tepat. 

"Data merupakan jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah New Oil, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara. Data yang akurat sangat penting untuk menyusun perencanaan yang benar. Data yang akurat juga sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat dan mengeksekusi program yang tepat sasaran," ujar Presiden Joko Widodo dalam acara pencanangan pelaksanaan sensus penduduk 2020 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Munculnya teknologi baru memerlukan kesiapan sumber daya manusia dalam menjalankan roda industri dan pemerintahan agar mampu menjawab tantangan masa kini dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dalam pengelolaan data juga pasti diperlukan bantuan Artificial Intelligence (AI). Saat ini, data yang berkembang pesat dan semakin banyak tidak diolah dengan baik, karena kurangnya sumber daya manusia yang mampu dalam mengolah data untuk menghasilkan knowledge yang bermanfaat. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Tinggi, Riset, dan Teknologi, Paristiyanti Nurwardani, menyampaikan perlunya peningkatan kualitas talenta digital AI dengan menyiapkan pelatihan-pelatihan agar ribuan mahasiswa bertalenta mendapatkan sertifikat nasional. Beliau memaparkan bahwa Indonesia memerlukan 90 juta talenta digital untuk menyiapkan ahli kompetensi mahasiswa yang memiliki sertifikat di bidang AI di tahun 2035. Pada tahun 2021, Ditjen Dikti Ristek sudah menyiapkan lebih dari 62 ribu talenta digital. 

"Dan di tahun 2022, kami berusaha untuk menyiapkan pelatihan digital untuk dapat meningkatkan talenta sebanyak 200 ribu mahasiswa dan bisa mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional, dan dilipatkan pada tahun 2023 sebanyak 3 kali lipat yaitu sebanyak 600 ribu mahasiswa yang bertalenta digital," ujar Paristiyanti Nurwardani dalam peluncuran empat aplikasi dan satu fasilitas di lingkungan Ditjen Dikti Ristek pada Senin (3/1/2022).

Banyak universitas di Indonesia yang memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk menghadapi tantangan industri 4.0, yaitu dengan menyediakan program studi baru yang mendukung era digitalisasi saat ini, salah satunya adalah Sains Data. Sains data atau Data Science merupakan ilmu yang mempelajari tentang mengolah data mentah dengan menggabungkan beberapa multidisiplin ilmu seperti statistika, matematika, dan komputasi. Ilmu ini dibutuhkan oleh Indonesia dalam menghadapi transformasi digital dalam era revolusi Industri 4.0. 

Berikut adalah beberapa universitas di Indonesia yang memiliki program studi sains data, antara lain:

  1. Institut Pertanian Bogor (IPB)

  2. Universitas Airlangga (UNAIR)

  3. Universitas Nusa Mandiri (UNM)

  4. Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)

  5. Institut Teknologi Sumatera (ITERA)

  6. Universitas Bina Nusantara (BINUS University)

  7. Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)

  8. Telkom University (Tel-U)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun