Gunung Bromo, sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia, menawarkan pemandangan alam yang luar biasa. Dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut, Gunung Bromo menjadi salah satu objek wisata utama di Jawa Timur.
Pemandangan Gunung Bromo sangat memukau, terutama saat matahari terbit, ketika lanskap spektakuler ini menawarkan panorama yang tak terlupakan. Dinginnya udara pegunungan menusuk kulit saat jeep yang kami tumpangi mendaki jalan berliku menuju Puncak Penanjakan. Langit masih diselimuti kabut tipis, namun secercah cahaya mulai terlihat di ufuk timur, pertanda mentari akan segera menyapa.
Perjalanan menuju puncak Penanjakan cukup menantang, namun rasa lelah terbayar lunas saat kami tiba di puncak. Pemandangan yang terhampar di depan mata sungguh luar biasa.
Hamparan lautan pasir yang luas bagaikan lukisan alam raksasa, dihiasi dengan bukit-bukit kecil dan pohon-pohon savana yang kerdil. Di kejauhan, Gunung Bromo menjulang dengan gagah, menyemburkan asap putih dari kawahnya yang menganga.
Pemandangan ini semakin dipercantik dengan gradasi warna jingga dan ungu di langit yang perlahan mulai cerah, menyambut sang mentari yang siap terbit. Seiring dengan makin terangnya langit, asap putih dari kawah Bromo semakin mengepul, menari-nari ditiup angin.
Suasana di puncak Penanjakan semakin ramai dengan wisatawan yang ingin mengabadikan momen magis terbitnya sang surya. Perlahan tapi pasti, bola api raksasa mulai muncul dari balik Gunung Bromo.
Cahayanya yang hangat mulai menerangi lautan pasir dan pegunungan di sekitarnya, mewarnai pemandangan dengan gradasi warna yang memukau. Sebuah perasaan kagum dan takjub menyelimuti hati saat menyaksikan momen ini.
Keindahan alam Gunung Bromo benar-benar tiada duanya, mampu membangkitkan rasa syukur dan kekaguman atas ciptaan Tuhan yang luar biasa.Setelah puas menikmati panorama matahari terbit, kami turun dari Puncak Penanjakan dan menuju lautan pasir. Perjalanan di lautan pasir terasa seperti berada di planet lain.
Pasir berwarna cokelat kehitaman terbentang luas sejauh mata memandang, dihiasi dengan bukit-bukit kecil dan pohon-pohon savana yang kerdil. Kami memutuskan untuk menunggang kuda untuk menjelajahi lautan pasir. Sensasi menunggang kuda di atas pasir yang lembut dan berangin sepoi-sepoi memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Tujuan akhir perjalanan kami adalah kawah Bromo. Untuk mencapai kawah Bromo, kami harus menaiki anak tangga yang cukup curam.
Rasa lelah pun terbayar lunas saat kami tiba di bibir kawah. Pemandangan kawah yang luas dan dalam, dengan asap putih yang mengepul, benar-benar menakjubkan. Kunjungan ke Gunung Bromo merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Keindahan alamnya yang menakjubkan, kekayaan budaya masyarakat Tengger, dan keramahan penduduknya menjadikan Bromo sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Bromo bukan hanya sebuah gunung berapi, tetapi juga tempat di mana kita dapat belajar tentang budaya, tradisi, dan nilai-nilai luhur kehidupan. Bromo adalah sebuah keajaiban alam yang patut dilestarikan dan dijaga untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H