Mohon tunggu...
Lidya Martiana
Lidya Martiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pribadi

lidya martiana 1904110061 perbankan syariah 4A

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Ekonomi di Indonesia Saat Ini

10 Juli 2021   12:43 Diperbarui: 10 Juli 2021   12:44 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di tengah upaya pemerintah untuk mengoptimalkan situasi perekonomian di Indonesia, wabah Covid-19 telah membawa dampak negatif. Kita sekarang tahu bahwa dampak pandemi ini berdampak besar di segala aspek, terutama terhadap kondisi kesehatan dan ekonomi.

Di money.kompas.com, berdasarkan pertumbuhan year-on-year, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar Indonesia pada triwulan I-2020 adalah sektor informasi dan komunikasi, yaitu 0,53%. Mengingat dengan anjuran untuk tidak keluar rumah, banyak orang memperoleh pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui teknologi informasi yang wajar. Sejalan dengan itu, penjualan listrik PLN ke rumah tangga mengalami peningkatan. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada triwulan I tahun 2020 turun tajam hanya 2,61 juta atau turun 34,9% dibanding tahun lalu. Hal tersebut sesuai dengan larangan penerbangan antar negara yang mulai berlaku pada pertengahan Februari lalu. Dikutip dari KOMPAS.com, berdasarkan analisis data yang dirilis Singapore University of Technology and Design, dengan menggunakan metode estimasi pandemi yaitu Data Driven Estimation (DDE) Susceptible Infection Recovery (SIR), diperkirakan waktu puncak pandemi di Indonesia adalah 19 Bulan (April 2020), yang diperkirakan akan berakhir pada Juli 2020.

Data tersebut dirilis pada 5 Mei 2020. Data tersebut berdasarkan data dari berbagai negara untuk memprediksi akhir pandemi dunia. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan kebijakan PSBB akan segera berakhir pada akhir Mei 2020. Karenanya, di awal Juni, semua aktivitas akan kembali normal.

Jika prediksi untuk pendidikan dan penelitian benar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai titik terendah pada kuartal kedua. Karena adanya PSBB, Idul Fitri biasanya cukup berpengaruh untuk mendorong pembangunan ekonomi, begitu pula sebaliknya. Sisi baiknya, jika acara sudah dimulai pada bulan Juni, perusahaan dan pengusaha masih memiliki waktu untuk segera memulai acara.

Kondisi ekonomi Indonesia masih berpeluang pulih. Sejak pertengahan Maret, sudah hampir 3 bulan tidak ada aktivitas yang masih memberikan peluang bagi perseroan untuk bangkit dengan pesat. Keuangan perusahaan diperkirakan berlangsung tiga bulan. Keadaan berbeda ketika aktivitas normal dimulai pada Agustus atau bahkan Desember. Perusahaan membutuhkan waktu untuk mencari karyawan baru untuk memulai operasi. Masa hidup banyak perusahaan tidak akan melebihi tiga bulan.

Dari sisi makroekonomi, langkah-langkah stimulus fiskal yang dibarengi dengan redistribusi anggaran kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional dari sektor fiskal diperkirakan akan perlahan meningkatkan perekonomian pada triwulan III.

Kelompok Riset Ekonomi Multi-Infrastruktur PT Sarana menggunakan model input-output (IO) untuk memperkirakan bahwa stimulus fiskal pemerintah sebesar 405,1 triliun rupiah akan menciptakan perekonomian sebesar 649,3 triliun rupiah. Pada saat yang sama, nilai tambah dan pendapatan pekerja akan meningkat masing-masing sebesar Rp355 triliun dan Rp146,9 triliun. Dengan menciptakan output, nilai tambah dan pendapatan dalam perekonomian, langkah-langkah stimulus fiskal yang disisihkan akan menyerap 15 juta tenaga kerja tambahan, terhitung 11,84% dari total angkatan kerja.

Stimulus fiskal ini diharapkan memberikan kontribusi 3,24% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020. Pasca stimulus fiskal, Bank Indonesia memberikan stimulus moneter dengan menurunkan suku bunga acuan dan melonggarkan GWM. Diharapkan setelah suku bunga acuan turun, suku bunga pasar akan turun untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 juga membawa nuansa baru pada rantai pasokan global. Akibat wabah ini, sekitar 20% dari sumber pasokan dunia yang sebelumnya dikuasai oleh China telah dialihkan ke beberapa negara lain karena adanya pandemi ini. Tentu saja, untuk memenangkan kue di rantai pasokan global, Indonesia harus meningkatkan kekuatannya untuk menarik lebih banyak investor.

Pasca penurunan tarif PPh Badan yang dikeluarkan Perppu I / 2020, diperlukan perbaikan dalam hal kepastian hukum penanaman modal, reformasi birokrasi, dan lingkungan ketenagakerjaan yang sehat. Segala upaya harus digalang bersama agar Indonesia bisa lepas dari situasi akibat dampak pandemi Covid-19 saat ini.

Menurut saya, dibandingkan dengan perekonomian Indonesia saat ini dan sebelum pandemi Covid-19, ini adalah bidang yang kurang lebih berbeda. Saat ini perkembangan ekonomi semakin berkembang, terutama di sektor kebutuhan sehari-hari (kebutuhan primer) dan kesehatan, karena semua masyarakat Indonesia mengetahui bahwa pandemi ini sangat berbahaya bagi kesehatan, sehingga masyarakat kini menjadikan produk kesehatan sebagai produk yang paling banyak di utuhkan oleh orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun