Mohon tunggu...
Lidya Lidya
Lidya Lidya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Belajar dari kegagalan adalah suatu hal yang bijak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Penyuluhan Demam Berdarah Dengue (DBD) & Ecobrick

18 Agustus 2024   12:09 Diperbarui: 18 Agustus 2024   12:12 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pubdekdok Kukerta 30 UIN SMH Banten)

Penyuluhan sosialisasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan ecobrick

(Kukerta Kelompok 30 UIN SMH Banten)

Hari Senin, 12 Agustus 2024, Penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan ecobrick dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD serta pentingnya pengelolaan sampah dengan menggunakan ecobrick. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Tujuannya dapat Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD, gejala, penyebaran, dan pencegahannya. Memperkenalkan konsep ecobrick sebagai solusi mengatasi sampah plastik. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan DBD dan pengelolaan sampah.

Kegiatan ini dihadiri oleh kepala kecamatan, kepala desa, peserta desa kadulimus dan siswa/i Ponpes Terpadu Darul Iman. Selama penyuluhan, peserta sangat antusias dan aktif dalam bertanya mengenai pencegahan DBD serta cara membuat ecobrick. Narasumber juga memberikan penjelasan yang jelas dan praktis tentang kedua topik tersebut.

Bapak H. Muhammad Windu Darojat, S. S.TP, M. Si. menyampaikan dalam sambutan sekaligus pembuka acara penyuluhan sosialisasi demam berdarah dengue (DBD) dan Ecobrick: "terimakasih kepada mahasiswa Kukerta 30 yang sudah mengundang saya dalam acara ini, saya merasa bangga karena teman teman mahasiswa sangan memperhatikan gejala terkait DBD, dan dengan di adakan nya penyuluhan ini saya harap warga desa kadulimus bisa mencegah dari penyakit DBD, dari mulai jaga kebersihan, bak air kolam sering di kuras, jangan lengah untuk bersih-bersih demi kesehatan" 

pemateri menyampaikan bagaimana cara pencegahan DBD

"DBD adalah infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Adapun gejala Demam tinggi, nyeri otot, ruam kulit, dan sakit kepala.

Pencegahan Pengendalian Nyamuk : Hindari genangan air dan tutup tempat penampungan, Obat Nyamuk Gunakan lotion atau semprotan anti-nyamuk. Adapun Langkah Daruratnya kita Segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala tersebut". Ujar Pak Riski Andrian Jasmi, S.Si., M.Sc.

pemateri juga mempraktekkan cara membuat rancangan nyamuk dari jaring kecil dan botol Aqua.

"Penyuluhan yang komprehensif tentang gejala, pencegahan, dan penanganan dini dapat membantu mengurangi risiko penularan dan keparahan penyakit. Kewaspadaan dan tindakan proaktif dari semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat, sangat diperlukan untuk mengatasi masalah demam berdarah dengue di Indonesia". Ujar Lidya

Ada sedikit pesan kesan dari Bapak Camat kecamatan Banjar:

"Saya ucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait dibidang kesehatan, penanganan kaitan dengan jentik nyamuk Edies aegypti penyebab penyakit DBD. mudah-mudahan dengan kegiatan ini masyarakat lebih mengetahui pentingnya menjaga kebersihan, sehingga kasus DBD di kecamatan Banjar khusus nya di desa kadulimus bisa di tekan sedemikian rupa" Ujar Bapak. H. Muhammad Windu Darojat, S. S.Tp, M.Si

Pesan kesan dari Kukerta 30 UIN SMH Banten "Kami berharap semoga desa kadulimus dapat menerapkan informasi yang sudah dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mendorong kerjasama untuk menjaga kesehatan dan kebersihan desa".

Demikian berita acara ini disusun sebagai dokumentasi resmi dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Semoga hasil yang diperoleh dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi dalam kegiatan selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini.

(Siti Maulidiya Hasanatul Fajriyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun