Akhir-akhir ini permainan jaman dulu yang disebut lato-lato sedang viral dan banyak dimainkan dikalangan anak kecil. Lato-lato adalah mainan tradisional yang terdiri dari sepasang bola karet atau plastic yang terikat tali, sehingga membentuk bandulan.Â
Pada mulanya lato-lato dikenal di amerika serikat yang dinamakan clackers, clic-clacks, knockers, ker- bangers, atau clankers. Hingga kepopuleran clackers atau lato-lato sampai ke Indonesia pada tahun 1970-an, dan permainan tersebut semakin populer ditahun 1990-an.Â
Pada tahun 1970-an lato lato masi berbahan kaca temper sampai akhirnya ditahun 1990-an berubah menjadi bahan plastic polimer. Nama lato-lato di ambil dari Bahasa bugis, sedangkan ada beberapa penyebutan lato-lato yang berbeda, seperti di daerah makasar disebut 'katto'katto, di jawa disebut 'tek-'tek' sebagaimana bunyi yang dihasilkan dari permainan tersebut. permainan lato-lato sekarang sedang viral dan dimainkan dikalangan anak kecil dikarenakan cara bermainnya yang cukup mudah dengan cara mengayunkan tangan saja lato lato sudah bisa dimainkan. Ada beberapa manfaat bagi anak yang memainkan lato-lato.
- Melatih kesabaran , permainan lato-lato membutuhkan konsentrasi dan ketenangan tingkat tinggi. Karena membutuhkan konsentrasi dan ketenangan tingkat tinggi anak akan menimbulkan perasaan sabar dalam memainkannya agar dapat dimainkan dengan benar.
- Menimbulkan sikap pantang menyerah, permainan lato-lato dimainkan dengan cara membenturkan bola satu sama lain tanpa terputus atau Tejeda dalam waktu yang lama. Saat bermain, pasti anak akan mendapatkan kegagalan karena permainan lato-lato tak semudah yang dibayangkan dari kegagalan tersebut anak akan gigih dalam mencoba agar lato-lato dapat terbentur dengan baik, dengan kegigihan anak dalam mencoba dapat menimbulkan sikap pantang menyerah.
- Mengalihkan anak dari bermain gadget, karena permainan lato-lato sedang viral dan banyak dimainkan oleh anak-anak jadi membuat anak mengurangi bermain gadget. Bermain lato-lato dapat membuat anak merasakan perasaan penasaran karena disaat anak bisa memainkan lato-lato anak akan merasa bangga dan puas karena bisa memainkannya.
Tetapi permainan lato-lato juga memiliki dampak negatif jika dimainnkannya tidak terkendali, seperti anak akan menjadi malas belajar karena memiliki keinginan agar mahir dalam bermain lato-lato.Â
Selain itu, lato-lato tidak sepenuhnya aman untuk dimainkan. Dalam laporan terdahulu seperti diungkap New York Times, pada Februari 1971, Komisioner FDA Charles C. Edwards menemukan ada empat orang mengalami luka-luka sewaktu memainkan clackers atau lato-lato.Â
FDA telah melakukan pengukuran kecepatan dan potensi pecahnya mainan tersebut saat terbentur pada suatu tes laboratorium. Akhirnya, dari situ diambil kebijakan pada tahun yang sama untuk melarang pemakaian clackers. Bahkan, Consumer Product Safet Commission menyatakan clackers atau lato-lato berbahaya.
Lidyah Ghassani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H