Mohon tunggu...
Lidya Fitrian
Lidya Fitrian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger | Content Writer www.fitrian.net

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Berdayakan Masyarakat Mitra Binaan PILOG Resmi Diluncurkan

27 Juli 2023   21:05 Diperbarui: 27 Juli 2023   21:17 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya manusia hidup butuh makan untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam makanan tersebut terdiri dari berbagai macam bahan pangan yang bernutrisi dengan manfaatnya masing-masing. Nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang salah satunya bisa kita dapatkan dari makanan.

Sebagai warga negara Indonesia, kita patut bersyukur karena dianugerahi oleh keanekaragaman hayati sumber pangan. Dari bahan makanan yang mengandung karbohidrat saja kita memiliki varian yang banyak baik itu padi, sagu, gandum, jagung, singkong, talas, dan berbagai umbi-umbian lainnya dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok. Banyaknya macam bahan pangan bukan hanya di karbohidrat saja namun juga ada di protein dan lainnya.

Petani lokal berusaha untuk mengembangkan sistem pertanian berdasarkan kearifan lokal sehingga bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat dan ikut mendukung program pangan bijak. Ketersediaan pangan yang cukup di Indonesia sangatlah penting untuk menjamin kesehatan dan gizi masyarakat. Lewat para petani lah kita dapat menikmati hasil bahan pangan di rumah untuk disantap. Berkat kerja kerasnya dalam memelihara dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan serta bahan pangan.

Petani Butuh Pupuk untuk Pertumbuhan Tanaman

Untuk mengembangkan lahan pertanian, petani pastilah membutuhkan peralatan dan bahan-bahan pendukung supaya tanaman yang ditanam bisa tumbuh dengan subur dan sehat untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Nah, untuk meningkatkan produksi tanaman serta pendapatan, petani membutuhkan pupuk yang diberikan ke tanaman di dalam tanah untuk memenuhi unsur hara bagi tanaman dan memastikan peningkatan hasil produksi tanaman tersebut.

Pertanian di Indonesia itu luas dari Sabang hingga Merauke, lalu darimana para petani tersebut bisa mendapatkan pupuk untuk tanamannya? Seperti yang kita ketahui, pabrik pupuk hanya terdapat di beberapa lokasi saja. Untuk itulah petani memerlukan pupuk yang dikirim dari wilayah lain yang ada di Indonesia.

Agar petani di seluruh Indonesia mendapatkan pupuk sesuai diperlukan pendistribusian dari tempat lain salah satunya dari perusahan pupuk yang ada. Perusahaan pupuk ini juga membutuhkan jasa pendistribusian pupuk untuk menyalurkan pupuk ke berbagai pelosok di seluruh Indonesia lewat PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG).

Berkenalan Dengan PILOG



PILOG atau PT Pupuk Indonesia Logistik merupakan anak perusahan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang logistik dan distribusi pupuk yang berdiri pada tahun 2013 sebagai salah satu cara untuk mendukung efisiensi dan efektivitas distribusi pupuk subsidi dan non subsidi di seluruh Indonesia.

Pic: Doc Pribadi edit by canva
Pic: Doc Pribadi edit by canva

PILOG sendiri mempunyai 2 unit Kapal Amoniak dan 7 unit Kapal Bulk Carrier untuk melakukan distibusi pupuk dan ammoniak baik di Indonesia maupun ke luar negeri seperti di Filipina dan Korea Selatan.

Sinergi PILOG Dengan Mitra Binaan

Untuk mendukung proses pendistribusian pupuk, PILOG bersinergi dengan para mitra binaannya agar makin berkembang dan meningkatkan pendistribusian. Dalam pendistribusian pupuk, PILOG menggunakan kapal laut, di mana kapal tersebut juga butuh maintenance dan berbagai suku cadang kapal agar kapal tetap dalam kondisi prima sehingga proses pendistribusian ke seluruh Indonesia tidak mengalami kendala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun