Mohon tunggu...
Lidya Fitrian
Lidya Fitrian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger | Content Writer www.fitrian.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Support System Terdekat Tentukan Anak Lulus ASIX

2 Oktober 2022   16:29 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:41 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi. Foto edited by canva

Pengalaman kehamilan, proses persalinan hingga pengasuhan anak pertama dijadikan pemicu semangat ketika saya mengalami kehamilan kedua. 

Jangan sampai kesalahan yang pernah dibuat terulang kembali khusus dalam hal pemberian ASI pada si kecil. 

Sulung saya memang sih mendapatkan ASI, tapi ada waktunya saya pun memberikan susu formula karena kondisi baby yang tidak memungkinkan mengonsumsi ASI secara full.

Pada saat persalinan anak kedua, kami sudah merencanakan untuk memberikan ASIX atau ASI Exclusive selama 6 bulan dan melanjutkannya hingga 2 tahun berdampingan dengan pemberian MPAS atau Makanan Pendamping ASI. 

Dengan niat dan tekad yang kuat Alhamdulillah bisa lulus ASIX di bulan ke-6 setelah kelahiran si bungsu dan melanjutkan ASI sampai 2 tahun. Pada saat proses penyapihan pun tidak ada kendala yang berarti.
 
Seorang ibu yang ingin memberikan ASI pada bayinya tidak bisa bekerja sendiri, tapi membutuhkan support system dari orang terdekat yaitu suami. Syukur-syukur ada orangtua atau kakek neneknya juga yang ikut memberikan support. 

Terkadang dari luar keluarga inti yang menyuruh memberikan susu formula, apalagi ketika dilihat bayinya kecil. Padahal kecil di sini bukan ukuran si bayi kurang nutrisi loh.

Support System Yag Harus Diberikan Pada Seorang Ibu Menyusui

Apa saja yang bisa dilakukan support system terdekat untuk mendukung ASI? Berikut ini beberapa hal yang saya bagikan berdasarkan pengalaman:

Ikut Berperan Dalam MengASIhi

Seorang suami atau ayah menjadi kunci penting dalam pemberian ASI pada anaknya, meskipun yang menyusui ada ibunya. Support yang bisa diberikan antara lain memperhatikan kondisi si ibu, jika kelelahan bantulah dengan ikhlas. 

Salah satu support suami yang paling besar adalah ketika bayi harus diopname karena bilirubinnya tinggi. Demi memberikan ASI, beliau rela tengah malam mengirimkan ASI ke rumah sakit agar bayi tetap bisa konsumsi ASI. 

Alhamdulillah pihak rumah sakit memberikan support luar biasa, karena tidak memberikan susu formula pada bayi. Jika pun dibutuhkan susu formula hanya kasus tertentu saja dan itu pun harus persetujuan dokter dan ada tanda tangan orang tua.

Ringankan tugas istri dengan memberikan bantuan dalam urusan rumah tangga atau ikut mengurus si kakak. Jangan segan untuk ikut mengganti popok bayi atau membantu bayi tidur di malam hari dan membiarkan ibunya untuk istirahat.

Pengalaman saya kala itu, saat terbangun di malam hari ketika bayi menangis itu sangat melelahkan. Beruntung ada suami yang mau menggendong hingga bayi terlelap kembali, sementara itu saya tidur sejenak.

Jangan Mudah Tergoda dan Abaikan Suara Lain

Banyak anggapan anak gemuk dan montok adalah anak yang sehat. Ketika seorang anak kurang montok akan ada judgement dari pihak luar untuk memberikan susu formula sebagai tambahan supaya anaknya cepat gemuk. Di sinilah support sistem sangat diperlukan agar tetap bisa pada jalurnya dengan tidak mendengarkan suara-suara sumbang tersebut.

Jujur saja saya pun sempat kepikiran karena si kecil memang tidak montok. Untunglah saya berkonsultasi pada dokter dan semua normal-normal saja.

Kondisi Bayi Tidak Bisa Memperoleh ASI

Bagaimana jika dalam kondisi tertentu seorang bayi tidak dapat memperoleh ASI?

ASI merupakan nutrisi yang paling penting untuk bayi dan di dalamnya mengandung sumber gizi utama bagi bayi yang belum bisa mencerna makanan padat. Pemberian ASI adalah hak bagi setiap ibu dan anak. Tapi adakalanya seorang ibu tidak dapat memberikan ASI karena berbagai faktor salah satunya kesehatan.

Dalam kasus ini diperbolehkan seorang bayi mengonsumsi susu formula, dengan catatan sudah terdesak dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Seorang bayi pastinya memerlukan pengganti nutrisi dari ASI supaya tetap bisa tumbuh kembang dengan baik.

Tidak Memberikan Kental Manis Sebagai Pengganti Susu

Susu formula dibuat sudah sebagai mestinya dan di dalamnya mengandung protein dari susu yang diperlukan bayi. Hanya memberikan susu formula yang sesuai dengan bayi, bukan memberikan kental manis.

Masih banyaknya informasi yang salah di masyarakat yang menyatakan kalau kental manis itu adalah susu. Padahal di dalam kandungan kental manis ini tidak ada susu melainkan hanya minuman mengandung banyak gula saja.

Beberapa kali saya mengikuti webinar yang memberikan edukasi mengenai kental manis bukan susu. Bagus juga untuk edukasi pada masyarakat. Menurut informasi tersebut di dalam kental manis mengandung gula sebanyak 40-50 persen, jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada anak seperti obesitas dan diabetes serta masalah kesehatan lainnya.

Salahnya pemberian nutrisi ini juga bisa mengakibatkan stunting pada anak di kemudian hari. Edukasi mengenai nutrisi terbaik ini tidak hanya diberikan oleh tenaga kesehatan saja, tapi juga melalui tangan-tangan masyarakat yang aware terhadap kesehatan anak-anak karena mereka ini adalah masa depan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun