Mohon tunggu...
Lidya Agustin
Lidya Agustin Mohon Tunggu... -

mahasiswa biasa, penikmat senja,.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Kecap Manis

21 Maret 2014   01:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ahmatahari begitu genit pagi ini,

Seperti gadis remaja yg dimabuk cinta, menyengat kulit penuh nafsu, ikut bergeloratak igin kalah dngan para sarjana muda yg tergesah menenteng toga ditangan kirinya dan mengapit lengan yang terkasih di sisi yang lain. Bagi yang single yah cukup bahagia dengan memapah ayah dan bunda yang jauhjauh datang dari kampung. si ibu tergopoh gopoh mengiringi langkah si anak, sembari sesekali menyekah keringat yang mengenaimake up yg mulai memudardari wajahnya.
“kipas nyabuk?” si ibu menoleh kea rah suara, dan segera mengeleng dan berlalu ketika menatap clana jeans robek2 dan sandal jepit usangku.

letih ternyata sulit juga jualan, dari 100 target penjualan baru lima belas yang terjual, itu pun dengan obral rayuan maut bertubi tubi sejak pagi tadi. Lumayan lah bisa menambah sedikit kas organisasi, sekalian bisa menikmati senyum ramah ia ke pada pembeli dari kejauhan,.. ah gila…

senyum yang…

manis, seperti kecap…

dan legam persis kecap…

tapi tetap manis,semanis kecap..

ah … gila…

gerah!!
baru tau ternyata gerah bisa bikin gila..
gila kecap. . .

gila senyum kecap..
gila senyum maniskecap …

gilasi legam dengan senyum semanis kecap. ..
ah. .gila…

si legam semanis kecap manis. ..
tak bosan menatap mu dari sini , dari balik gerobak es mamang berbau amis.
duduk manis bercengkrama, disamping teman mu yang tak kalah manis.
sambil sekali2 mengibas kan kipas dagangan hima… menebar bau manis..
“kipas mbak, obat gerah lo mbk??.” Rayu mu manis..
ah. .gila…

ya gila…

memang gila…
gila menatap mu manis…
gilasi legam dengan senyum semanis kecap. ..
ah. .gila…

gila menatap mu manis…

gila menatap mu salah tingkah manis ….
gila menatap mu salah tingkah di depan mantanmu yang bau amis….

“kipas mas, untukmbk nya??.” Sapa mu menahan tangis....

ah. .gila…

gila dan gerah!!!
gerah yang membuat gila…

gilamenatapmu meringis..
gerah bila tak segera menolongmu manis..
ah.. gila..

gila dan gerah!!!

Gerah menatap mu ditatapnya manis…
gila karnaku telah duduk disamping mu manis…
si legam dengan senyum semanis kecap, walau meringis…
ah.. gila….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun