Mohon tunggu...
Lidya Aulia
Lidya Aulia Mohon Tunggu... -

a housewife who is not good in writing but having countless idea. she doesn't join any social media but having passionate to be influencer.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersiap Ramadan Ketika Winter Tiba

15 Mei 2018   21:50 Diperbarui: 15 Mei 2018   21:58 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ini tulisan ke-sekian ribu dari pengalaman seorang muslim yang menyambut ramadhan di negeri orang dan menjadi minoritas. Iya, karena untuk zaman sekarang, melanjutkan sekolah ke negara seberang atau sekedar bertandang adalah suatu hal yang lumrah. Namun, untuk kali kedua merasakan puasa di negeri kanguru  adalah pengalaman yang selalu berharga untuk kami sekeluarga. 

Memiliki kesempatan untuk menyambut ramadhan kali kedua di kota metropolitan sekelas Melbourne adalah hal yang selalu saya nantikan setiap tahunnya, yah... memang berpuasa disini hanya memerlukan waktu kurang dari 12 jam. 

Kok bisa ? Karena belahan bumi paling selatan ini sedang memasuki musim dingin dimana Fajr pada pukul 5.42 AEST dan maghrib 5.22 AEST (dan sudah pasti semakin lama, waktu Fajr dan Magrib semakin maju). Enak dong ? Eits.... secara waktu sepertinya singkat, tapi secara temperatur dan cuaca yang bisa hanya 3 derajat atau dibawah itu, puasa adalah cobaan yang berat. hehehe...

Sebagai ibu rumah tangga sepertinya saya harus tepat dalam memilih menu berbuka puasa dan sahur, pastinya ini tantangan yang sedikit berat karena pilihan menu yang tepat disaat winter is a must! apakah hanya menu ? tentu tidak, karena ramadhan bukan hanya sekedar sahur dan berbuka lalu berpuasa menahan hawa nafsu sehari, namun bulan yang begitu suci ini adalah kesempatan untuk meraih perjalanan spritual yang lebih mendekatkan diri pada sang pencipta. Di musim dingin ? jangankan sholat qiyamul lail, bangun sahur saja berat untuk menghempaskan selimut. Maka, bagaimana kami bersiap dan tidak membiarkan ramadhan berlalu sia-sia ? 

1. Berbuka dan Sahur dengan kurma dan air madu : baiklah, mungkin sudah terlalu banyak yang tahu bahwa secara ilmiah kurma dan madu mampu memberikan rasa kenyang lebih lama dan menambah energi. Atau lebih jauh lagi mengacu pada hadist bahwa Rasulullah SAW  memakan kurma saat berbuka puasa. 

Mungkin terlalu panjang untuk dibahas, saya hanya membuktikan bahwa itu benar adanya. Ketika saya mencoba memakan karbohidrat di waktu sahur, betapa lemasnya saya menghadapi dinginnya hari-hari saat berpuasa, tetapi ketika saya mengubah pola untuk mengkonsumsi kurma dan air madu saat sahur, tenaga saya kembali berkali-kali lipat. Berbuka ? sangat disarankan untuk mengkonsumsi kurma dan madu untuk mengembalikan energi setelah berpuasa seharian.

2. Hindari mengkonsumsi karbohidrat berlebih dan banyak minum air putih : sepertinya ini saran yang klasik ? yap! tapi untuk menghadapi musim dingin nan kering, kita membutuhkan banyak persediaan air atau keep hydrated. Lalu bagaimana bila mengkonsumsi karbohidrat berlebih ? Oh c'mon... secara ilmiah sudah terlalu banyak dibahas bahwa mengkonsumsi karbohidrat berlebih itu tidak baik, tapi secara sederhana, saya jabarkan saja bahwa kita disunnahkan shalat tarawih, sedangkan kenyang dan dingin adalah kombinasi yang pas untuk malas melangkahkan kaki ke masjid. Yah terutama di negeri orang, dimana untuk menemukan masjid perlu menempuh perjalanan panjang kali lebar, lama.

3. Buah dan serat adalah solusi tepat : Jangan sia-siakan hidup di negara dengan beraneka pilihan buah dan sayur segar dengan harga murah. hehehe. Mengkonsumsi buah dan sayur pada saat puasa di musim dingin bisa menambah panjang rasa kenyang, namun membuat tubuh merasa lebih ringan untuk  beraktifitas. Yap, siapa sih yang nggak tahu bahwa buah dan sayur adalah komposisi makanan sehat (yang sempurna). 

Beralih dari makanan, jelas yang paling utama adalah memaksimalkan ibadah pada bulan Ramadhan. Ramadhan di negeri orang bukan penghalang untuk menjadi lebih religius dan selalu dekat dengan ALLAH SWT. Bahkan seharusnya ibadah menjadi lebih ringan ditengah ketidakmudahan. kenapa ? karena itulah letak kenikmatan berjuang di jalan Allah... 

1. Datangilah majelis ilmu sebanyak-banyaknya : Dingin ? bukan halangan bagi kita untuk menimba ilmu, bahkan menjadi tantangan untuk keluar dari selimut yang nyaman. Justru dengan tinggal di negeri orang, menjadi muslim minoritas akan mempererat tali silaturahim dengan muslim lain melalui pengajian, kajian islam, atau acara buka bersama. Disetiap langkah kita berjalan ke majelis ilmu, dan melawan dingin nya udara di langit winter, insya Allah menjadi pahala yang dilipatgandakan allah. aamin.

2. Tadarus Al-qur'an walaupun dari balik selimut : Mudah saja jika kita mau, dari balik selimut pun dengan heater terpasang kencang, suara lantunan ayat-ayat Allah harus tetap diperdendangkan. Untuk itu perlu adanya pemanasan, bukan sehari dua hari sebelum Ramadhan, namun sejak bulan syawal tahun lalu. sehingga, ketika tertatih-tatih tadarus al-qur'an saat musim dingin, kita sudah memiliki amunisi dimusim-musim sebelumnya.

3. Sedekah : Bagimana sedekah di negara orang ya ? Justru ini waktunya ! dimana kita harus berlomba-lomba menyiapkan makanan untuk berbuka puasa.  Oke tidak hanya untuk berbuka, tetapi untuk semua yang membutuhkan. Di sepanjang jalanan CBD Melbourne, mudah sekali menemukan homeless yang kedinginan, selimut dan makanan mungkin sangat berarti untuk mereka. Mudah bukan sedekah di negara orang ?

Begitulah, semangat Ramadhan dan bersiap menyambutnya adalah kewajiban kita menjadi seorang muslim di bumi Allah. Dimanapun berada, pada kondisi dan musim apapun, kita harus siap. Siap menyambut tamu mulia yang datang setahun sekali, siap berjuang di jalan Allah... siap walaupun dingin menerpa ataupun panas membakar. Muslim dibelahan dunia manapun harus siap, siap berlomba-lomba menjemput ridhaNya. Bismillah....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun