DOSEN :
Yulianti , S,Kep, M,Kep, MM
KELOMPOK 8 :
KJ011
TOPIK 5 :
Nilai Pancasila bagi Bangsa Indonesia
DISUSUN OLEH :
Maulidya Putri Awalina 20241101022
Amanda Sari Dwi Sehati 20241101039
ABSTRAK
Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki lima sila yang menjadi landasan fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara. Artikel ini membahas nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila serta implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Sila pertama menekankan aspek ketuhanan sebagai dasar moralitas bangsa. Sila kedua mengutamakan penghormatan terhadap HAM dan keadilan. Sila ketiga fokus pada persatuan dalam keberagaman. Sila keempat mengedepankan prinsip demokrasi dan musyawarah. Sila kelima memprioritaskan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Setiap sila memiliki bentuk pengamalan konkret yang dapat diterapkan oleh warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, seperti toleransi beragama, sikap adil, cinta tanah air, musyawarah mufakat, dan gotong royong.
Katakunci: Pancasila, Demokrasi, Bhineka Tunggal Ika,
ABSTRACT
Pancasila as the ideology and way of life of the Indonesian people has five precepts which are the fundamental basis for national and state life. This article discusses the values contained in each of the Pancasila principles and their implementation in everyday life. The first principle emphasizes the divine aspect as the basis of national morality. The second principle prioritizes respect for human rights and justice. The third principle focuses on unity in diversity. The fourth principle prioritizes the principles of democracy and deliberation. The fifth principle prioritizes social justice and people's welfare. Each precept has a concrete form of practice that can be applied by Indonesian citizens in social life, such as religious tolerance, fairness, love of the country, deliberation for consensus, and mutual cooperation.
Keywords: Pancasila, Democracy, Bhinneka Tunggal Ika,
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila, Universitas Esa Unggul atas nama Maulidya Putri Awalina (37) dan Amanda Sari Dwi Sehati (47) dan dibimbing oleh Ibu Yuliati, SKp., MM., M.Kep. Artikel ini dibuat bertujuan mengidentifikasi Nilai Pancasila Bagi Bangsa Indonesia.
Pancasila adalah ideologi serta menjadi pandangan hidup bangsa. Landasan kehidupan bangsa dan negara merupakan pengertian Pancasila sebagai dasar negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencakup lima sila yang masingmasing memiliki makna dan implikasi yang mendalam. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menekankan pentingnya kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan sebagai dasar moralitas. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan perlakuan yang adil terhadap sesama. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menggarisbawahi pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menekankan pentingnya demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menegaskan komitmen terhadap keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
PEMBAHASAN
Nilai Pancasila bagi Bangsa Indonesia di antaranya dapat dituliskan seperti halnya berikut.
1.Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila pertama memiliki maksud bahwa segala bentuk penyelenggaraan negara, peraturan perundang-undangan, hukum, HAM harus didasari Ketuhanan Yang Maha Esa. Bentuk perilaku yang bisa dilakukan yaitu toleransi antarumat beragama, kebebasan dalam memilih agama yang dianut dan saling mencintai sesama.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab: Sila ini bermakna bahwa wajib hukumnya menjunjung harkat dan martabat sebagai sesama manusia yang memiliki adab. Untuk itu, Hak Asasi Manusia harus diatur dalam perundang-undangan. Bentuk pengamalannya yaitu menerapkan sikap keadilan, kesamaan derajat, kejujuran, keberadaban dan saling tolong menolong.
3.Persatuan Indonesia: Sila ini bermakna bahwa negara adalah persekutuan dari berbagai elemen seperti ras, suku, kelompok sehingga terbentuk sebuah negara. Perbedaanperbedaan menjadi ciri khas elemen suatu negara. Konsekuensi dari perbedaan tersebut adalah negara menjadi beraneka ragam tetapi satu yang disimbolkan oleh "Bhinneka Tunggal Ika". Makna Bhinneka Tunggal Ika sendiri adalah berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Pengamalan sila ini dapat dilakukan dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air misalnya dengan berbahasa Indonesia dengan benar dan baik, bangga menggunakan produk Indonesia, menerapkan persatuan dalam keberagaman dan menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan dalam menyikapi perbedaan
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan: Filosofi dari sila ini yaitu negara sebagai perwujudan kodrat manusia sebagai makhluk sosial dan individu. Rakyat merupakan sekelompok makhluk yang memiliki tujuan menjunjung harkat martabat sebagai sesama manusia di suatu negara. Subjek pokok yang ada di dalam negara adalah rakyat. Sesuai dengan demokrasi negara dari rakyat sehingga kekuasaan negara asalnya dari rakyat. Sila kerakyatan ini mengandung nilai-nilai demokrasi. Bentuk pengamalan yang dapat dilakukan yaitu musyawarah untuk mencapai kata mufakat, menerapkan demokrasi, mengambil keputusan dengan bijaksana dan bertanggung jawab, aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti donasi dan donor darah, serta menempatkan kepentingan umum terlebih dahulu daripada kepentingan pribadi.
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Sila ini bermakna bahwa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai karakter untuk mengedepankan kesejahteraan dan keadilan. Hal tersebut merupakan sikap dan komitmen yang dipunyai bangsa Indonesia sehingga warga negara Indonesia harus mencerminkan karakter yang berkeadilan. Yang dapat dilakukan untuk mengamalkan sila ini yaitu melakukan gotong royong, menaati peraturan yang berlaku seperti membayar pajak dan retribusi, menerapkan sikap adil dalam segala hal, kesejahteraan hidup, menjaga hak dan kewajiban agar tetap seimbang, hormat terhadap hak yang dimiliki individu lain, serta memiliki etos kerja.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai Pancasila bagi Bangsa Indonesia merupakan jiwa bangsa Indonesia, telah terbukti sebagai perekat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Nilai-nilai luhurnya menjadi pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan mengamalkan Pancasila, kita dapat mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan, kita dapat menghadapi berbagai permasalahan bangsa dan membangun masa depan yang lebih cerah.
B. Saran
Pada aspek pendidikan, diperlukan penguatan pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan disertai dengan pengembangan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan, serta pembuatan program sosialisasi nilai Pancasila yang menarik untuk generasi muda. Dalam aspek implementasi, perlu adanya dorongan untuk penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melalui programprogram konkret, pembuatan panduan praktis pengamalan Pancasila yang mudah dipahami, dan pemberian penghargaan bagi yang konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Metalin Ika Puspita, Alifia Adellia Putri, dkk. (2024). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Membangun Karakter Bangsa. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science Technology and Educational Research. Vol. 1, No. 3, 619625.
Eta Yuni Lestari, Miftahul Janah, Putri Karima Wardani. (2019). Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi Melalui Penerapan Nilai-Nilai Pancasila. Adil Indonesia Jurnal. Vol. 1, No. 1.
Fitra Amalia, Fatma Ulfatun Najicha. (2023). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Membangun Karakter Bangsa.
Selvi Novitasari, Dinie Anggraeni Dewi. (2022). Pentingnya Nilai-Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial. Vol. 6, No. 2, 10250-10254.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI