Mohon tunggu...
lidya
lidya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta fakultas dakwah ddan ilmu komunikasi prodi manajemen dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika, Moral, dan Susila

29 November 2023   21:20 Diperbarui: 29 November 2023   21:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Etika

Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang baik (dan buruk) dalam seluruh kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan gerak pikiran dan perasaan, yang dapat berupa pertimbangan dan perasaan, serta tujuan yang dapat berupa tindakan. . Sementara itu, Austin Fogothey sebagaimana dikutip Ahmad Charris Zubair mengatakan  etika berkaitan dengan semua ilmu-ilmu kemanusiaan dan sosial seperti antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan  hukum. Belakangan Encyclopedia Britannica menyebut etika  sebagai filsafat moral, yaitu studi sistematis tentang hakikat dasar  konsep nilai baik, jahat, paksaan, benar, salah, dan sebagainya. 

Selain itu seperti dikutip oleh Ahmad Charris Zubair, Frankena mengatakan bahwa etika adalah salah satu cabang ilmu filsafat, yaitu filsafat moral atau pemikiran filosofis tentang moralitas, permasalahan moral, dan pertimbangan moral.  

Dari beberapa pengertian etika  di atas, langsung terlihat bahwa etika merujuk pada empat hal berikut ini. Pertama, jika etika dipandang sebagai  objek pembahasan, maka tujuannya adalah untuk membahas tindakan manusia. Kedua, lihat sumbernya. Etika didasarkan pada akal  atau filsafat. 

Sebagai hasil pemikiran, etika tidak bersifat mutlak, mutlak atau universal. Itu terbatas, dapat diubah, memiliki kelebihan, kekurangan, dll. Selain itu, etika juga menggunakan berbagai ilmu yang berhubungan dengan perilaku manusia seperti  antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik,  ekonomi, dan lain-lain. 

Hal ini dimungkinkan karena kedua macam ilmu yang disebutkan tersebut mempunyai pokok bahasan yang sama dengan etika, yaitu kegiatan manusia. Ketiga, dalam kaitannya dengan tugasnya, etika berperan sebagai evaluator, penentu dan penentu tindakan yang dilakukan seseorang, yaitu. apakah perbuatan itu dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina, dan sebagainya. Dengan demikian, etika lebih berfungsi sebagai konsep perilaku  manusia. 

Dalam hal ini, peran etika dipandang sebagai hakim atau wasit, bukan sebagai pemain. Merupakan suatu konsep atau gagasan tentang nilai-nilai yang digunakan untuk  menentukan kedudukan atau status tindakan manusia. Sebaliknya, etika mengacu pada studi tentang sistem nilai yang ada. Keempat, etika bersifat relatif, yaitu dapat berubah sesuai  tuntutan zaman.  Dengan ciri-ciri tersebut, etika lebih merupakan ilmu  yang berkaitan dengan upaya menentukan baik atau buruknya perbuatan manusia. 

Berbagai gagasan tentang baik atau buruknya perbuatan yang  dikemukakan oleh para filosof Barat dapat dikelompokkan dalam pemikiran etis karena muncul dari hasil berpikir. Oleh karena itu, etika bersifat humanistik dan antroposentris, yaitu. berdasarkan pemikiran manusia dan ditujukan kepada manusia. 

Dengan kata lain, etika adalah aturan atau pola perilaku yang diciptakan oleh pikiran manusia. 

B. Moral

Mengenai pengertian moralitas secara bahasa berasal dari bahasa latin mors yang merupakan bentuk jamak dari  mos yang artinya jalan. Kamus  Bahasa Indonesia Unum mengatakan bahwa moralitas menentukan baik buruknya perbuatan dan perilaku. Lebih jauh lagi, moralitas dalam pengertian ini adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendefinisikan batas-batas watak, watak, pendapat atau tindakan yang  dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.  Selain itu, makna moral juga terdapat dalam The Advanced Learnerand#039;s Dictionary of Current English. Beberapa konsep moral disajikan dalam buku ini  sebagai berikut.   

1. Prinsip yang berkaitan dengan kebaikan dan kejahatan, baik dan jahat   

2. Kemampuan  memahami perbedaan antara benar dan salah 

3. Petunjuk atau gambaran perilaku yang baik.  

C. Susila

Selain itu, kata kesopanan juga bisa berarti sopan, beradab, baik bahasa. Dan kesopanan sama dengan kesopanan. 

Dengan demikian, kesusilaan lebih merujuk pada upaya mengarahkan, mengarahkan, membimbing, mempelajari dan memajukan kehidupan sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku dalam masyarakat. Moralitas menggambarkan keadaan dimana masyarakat selalu menerapkan nilai-nilai yang  baik.   Sama halnya dengan moralitas, pedoman yang mengarahkan manusia dalam menjalankannya didasarkan pada nilai-nilai yang terbentuk dalam masyarakat dan mengacu pada sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.  

D.  Etika,

 moralitas dan hubungan antara moralitas dan moralitas   Dilihat dari fungsi dan peranannya, maka dapat dikatakan bahwa etika, kesusilaan, kesusilaan dan kesusilaan adalah satu hal yang sama, yaitu menentukan hukum atau nilai  suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menentukan baik atau buruknya. Semua kondisi tersebut sama-sama menuntut terciptanya  masyarakat yang baik, tertib, aman, tenteram dan damai agar dapat berkembang baik secara internal maupun eksternal.  

Perbedaan  etika, moralitas, dan moralitas dan moralitas adalah  sumber yang dijadikan acuan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik dan buruk didasarkan pada sudut pandang akal, dan dalam moralitas dan masyarakat berlaku umum, maka dalam moralitas standar yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk  adalah Al-Quran#039;an. dan al-hadits. 

Perbedaan lain antara etika, moral, dan kesusilaan juga tampak pada sifat dan ruang lingkup pembahasannya. Etika lebih bersifat teoritis, sedangkan moralitas dan etika lebih  bersifat praktis.Etika melihat pada perilaku manusia secara umum, sedangkan moralitas dan etika bersifat lokal dan individual. 

Etika menjelaskan proporsi baik dan buruk, sedangkan moral dan etika mengungkapkan proporsi itu dalam bentuk perbuatan  Namun etika, akhlak, akhlak dan etika tetap saling berkaitan dan diperlukan. Penjelasan di atas dengan jelas menunjukkan bahwa etika, moral,  dan moralitas muncul dari hubungan sosial dan budaya yang dianggap bermanfaat dan berguna secara selektif  bagi kelangsungan hidup manusia. Sedangkan akhlak berasal dari wahyu, yaitu aturan-aturan yang berdasarkan tuntunan Al-Quran #039 dan Hadits. Dengan kata lain  etika, akhlak dan moralitas berasal dari manusia, sedangkan moralitas berasal dari Tuhan.

Penulis: Maulidia Tohari

dosen pengampu: Dr. H. Hamidullah Mahmud, LC,MA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun