Mohon tunggu...
Lidwina Selvasina
Lidwina Selvasina Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi saya menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesabaran yang Eminser

30 Januari 2024   11:49 Diperbarui: 1 Februari 2024   08:01 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Kok bisa lupa sih, lo Dimana sekarang?" tanyaku dengan sedikit emosi

            " Ini sama teman-teman yang lain" jawabnya. Oh astaga, demi dewa neptunus itu jawaban terkonyol yang pernah aku dengar, apakah dia tidak mendengarkan?, aku menanyakan dimana, bukan siapa!. Saat dia berbicara begitu, aku keluar, sepertinya aku tau dia ada dimana. Aku berlari bak kesetanan, tanganku ku kepal. Kebetulan Ara, temanku habis dari minimarket aku tanya apakah Bella ada disana, dan ternyata benar, bella ada disana. Aku menghampirinya, aku tidak peduli dengan teman-temannya yang katanya sangar itu, menurutku dia tak lepas dari seorang pecundang yang tidak bertanggung jawab.

            "Dimana hpku?" jawabku sudah kepalang emosi.

            "Duh gue lupa, gue titipin ke siapa gitu tadi, anak kelas kok, coba lu cari di backstage sana"  kata Bella. Mendengar itu Zella yang memang anak yang emosian berteriak

            " Heh jubaedah!, lo yang ngilangin ya, lo yang minjem itu hp tapi malah lu titipin ke orang yang lo aja lupa namanya siapa, atau jangan-jangan lo ga nitipin kan, lo tinggalin gitu aja tu hp! iya kan?!" teriak Zella.

            "mending sekarang lo bantu gue cari itu hp gue" kataku yang sudah emosi sambil ingin menarik lengannya, tapi aku kalah cepat, ia meninggalkanku dan berkata

            "Yaudah bentar, gue nunggu pesanan gue jadi dulu".

 Rasanya aku ingin menamparnya saat itu juga, tapi untungnya aku masih punya fikiran untuk berfikir. Aku berlari menuju sekolah dan aku melaporkankehilangan pada guruku. Saat itu aku di tanya tentang kenapa hpku bisa hilang dan sebagainya. Saat dia datang dia pun juga ditanyai kenapa bisa menghilangkan hpku. Singkatnya hpku ketemu, dan benar dugaan Zella bahwa hpku ditemukan di atas speaker yang ada di depan dia tadi saat tampil. Di ruang guru itu kita bermaafan, wajahnya sangat melas dan terlihat sangat tulus, oh astaga aku muak melihatnya. Ekspresinya jauh berbeda saat aku bertemu dengannya di depan minimarket tadi, tapi karena ini ruang guru terpaksa aku harus memaafkannya. Aku keluar dengan mata berkaca, setelah dia pergi dengan rasa tidak bersalah sedikitpun aku membicarakan tentang dia ke teman-temanku. Aku sekarang sudah memaafkannya, walaupun dia masih mengesalkan, tapi yasudah aku tidak ingin membuat masalah sepele menjadi lebih  besar. Akhirnya perjalanan ku pada hari itu di tutup dengan memandang matahari yang hendak tertidur di atas vespa butut sambil mendengarkan hiruk pikuk kota jogja hari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun