Mohon tunggu...
Lidiya Aprilia
Lidiya Aprilia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Perkembangan Jabariyah

27 September 2018   12:53 Diperbarui: 27 September 2018   13:20 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Disamping itu sendiri bahwa tengah antara paham qadariyah yang di bawa oleh ma'bad dan ghaililan dengan paham jabariyah yang dibawa oleh jahm, yaitu paham khas, yang dibawa oleh al-husain ibn muhammad al-najjar dan dirar ibn' amr.Dan tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia, mulai perbuatan yang baik sampai perbuatan yang buruk .

Akan tetapi manusia mepunyai bagian -- bagian dalam suatu perbuatan-perbuatan itu. Dan tenaga -- tenaga yang di ciptakan dalam diri manusia itu sendiri merupakan suatu penetapan dalam menghendaki hukum tersebut .Jadi menurut pemahaman ini, tuhan dan manusia itu sendiri berkerja sama dalam melakukan perbuatan-perbuatannya.Dan diantara mereka banyak berpendapat bahwa manusia itu mempunyai kebebasan untuk melakukan dan menentukan cara hidupnya sesuai yang diinginkannya.

Itulah paham yang dianutnya oleh kaum qodariyah.Nama qodariyah itu sendiri diambil dari paham yang mereka anut.Bahwa manusia itu mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melakukan kehendaknya.Dan diantara mereka ada pula yang berpendapat sebaliknya, yaitu bahwa setiap manusia itu mempunyai kebebasan untuk melakukan perbuatannya sendiri.

Oleh karena itu semua kehendak dan perbuatan manusia itu sendiri sudah di tentukan oleh tuhan sendiri , karena tuhan lah yang mempunyai semua kekuasaan dan kehendak yang mutlak .itulah pendapat kaum jariyah .Kaum jabariyah itu sendiri mempunya pemahaman bahwa manusia melakukan perbuatannya itu dalam keadaan keterpaksaan.

Perbuatan yang di lakukan bukan kehendaknya sendiri , akan tetapi kehendak tuhan sendiri.Mereka merasa dirinya lemah dan tak berkuasa dalam menghadapi kesukaran hidup yang di alami. Dalam kehidupan sehari-hari mereka banyak tergantung kepada kehendak alam. Hal inilah yang membawa mereka kepada sikap yang fatalistik .

leh karena itu ketika paham qodariyah dibawa kedalam kehidupam mereka oleh orang-orang islam yang bukan berasal dari arab padang pasir . hal iti menimbulkan kegoncangan dalam pemikirannya . paham qodariyah itu mereka beranggap bertentangan dalam ajaran islam .Adanya sikap yang menentang paham qodariyah ini dapat di ungkapkan bahwa kaum qodariyah itu sendiri adalah kaum majusinya ummat islam. Dan di dalam pengertian sebagai golongan yang tersesat .

Referensi:

  • [1] Drs. A. Mustadjib, M.A., dkk, Aqidah Akhlak 2 , 1997, Hal 45
  • [2] Sahiludin a. Nasir, pengantar ilmu kalam, Rajawali, 1991, jakarta, Hal 133
  • [3] aziz dahlan, sejarah perkembangan dalam islam, beunneubi cipta. Jakarta. 1987 Hal. 27-29

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun