Mohon tunggu...
Lidiya Aprilia
Lidiya Aprilia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Perkembangan Jabariyah

27 September 2018   12:53 Diperbarui: 27 September 2018   13:20 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Perkembangan Jabariyah

Sebelum kita memahami dan mengenali permasalahan tentang jabariyah maka kita akan membahas semua permasalahan yang ada pada jabariyah, kata jabariyah sendiri berasal dari kata jabara yang artinya memaksa melakukan kehendak. Kata jabara yang telah berubah menjadi jabariyah dan pengertian suatu aliran.

Dalam teologi modern, jabariyah dikenal dengan nama fatalisme atau predestination, yaitu perbuatan-perbuatan manusia itu telah di tentukan dari sejak qadha' dan qadar tuhan. Jabariyah adalah pendapat yang muncul didalam masyarakat islam yang telah lepas diri dari sebuah tanggung jawaban.

Paham jabariyah iyalah paham yang jauh dari pengetahuan yang jauh dari jangankauan manusia dan mereka tidak juga banyak mengubah jalan pengetahuan mereka karena mereka lemah dalam pengetahuan maupun sifat kehidupannya.

Dan mereka juga banyak tergantung pada alam dan sekitarnnya dan hal ini juga yang membawa mereka bersifat sifat fanatik dan dalam paham kodariyah ini ada pertentnagan dengan jabariyah dan islam . dan aliran kodariyah menurut ahli iyalah aliran agama yang sesat  dalam bentuk peraturan mengenai hukum islam dan hukum pengetahuan islam yang terdapat pada pemikiran pemikiran golongan antar agama selain itu aliran jabariyah ini ada kaitannya dengna aliran jabariyah  dalam mengenai hukum suatu bentuk dari ketetapan allah.

Dan paham qodariyah jabariyah mengambil aliran ini melewati agama agama yang berbeda dari suatu permasalahn yang berbeda dan aliran ini menojol pada pertentangan manusia.

Golongan jabariyah qodariyah ini lebih mementingkan dari perbuatan manusia tidak dari akal tetapi dari tingkah laku manusia yang di perbuat untuk menetapkan suatu hukum tersebut karena paham aliran ini begitu kekurangan tentang pengetahuan seperti faham masalah akal dan fikiran, tidak berkembangnya maslh ilmu pengetahuan, ilmu alam, dan adat budaya yang tidak faham pada aliran tersebut.

Dan aliran jabariyah ini menolak ketika pemahaman manusia tidak di setujui dalam aliran karena untuk menetapkan aliran ini harus ada kesepakatan para sahabat. Dan manusia juga tidak memiliki pemahaman antar budaya yang saat ini di kembangkan karena manusia hanya mempunyai karakteristik menurut faham ini tetapi tidak begitu mempunyai pemahaman yang luas terhadap pengetahuan ilmu kalam.Karena segala perbuatan sesorang tidak ada pada diri manusia melainkan ketergantungan pada masing masing aliran.

Namun dengan begitu contohnya seperti manusia tersebut berbuat kesalahan pada hukum manusia jadi di definisikan hukum tersebut akan di pertanggung jawabkan pada tuhan mengenai permasalahan hukum.Dan pemahaman tersebut masuk  pada faham has dalam perbuatan manusiaMengenai setiap hukum yang ada pada faham perbuatan.

Dan dari golongan ini antara manusia dan tuhan itu masih berkaitan karena sama sama mempunyai karakter.Sehingga mereka slalu beranggapan manusia itu melakukan segala sesuatu dengan keinginan sendirinya, padahal mereka itu digerakkan oleh tuhan sendiri.Akan tetapi manusia itu melakukan perbuatan perbuatan melalui ketatapan buakn dengan akal. 

Tenaga yang di ciptakan di diri manusia itu sendiri mempunyai daya untuk mewujudkan keinginan manusia itu sendiri untuk melakukan setiap penetapan dalam perbuatan hukum agama islam .Karena perbuatan manusia itu di dasari dengan kehendaknya sendiri.Kemunculan jabariyah ini bahwa kemunculannya ini di pengaruhi oleh orang-orang asing yang berasal dari agama yahudi yang bermadzhab qurro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun