Ternyata enggak, dia cuman ingin aku ga lupa sama kesalahanku, dan apapun yang aku lakuin untuk memperbaiki, ga akan cukup untuk bikin sakit hatinya terobati.
Dulu, aku pikir sudah suatu kewajiban untuk aku menjadi peka kepada setiap kode yang dia berikan. Wajar jika dia tiba-tiba marah kalau aku ga paham apa yang dia inginkan, menurut aku terkadang susah untuk ngomong secara langsung, sampai pada akhirnya aku sadar hatiku bukan mainan.
Aku lelah bermain dengan kode lalu disalahkan jika salah langkah..
Aku bodoh? Enggak.. Aku pikir aku cinta, dan bahagia. Ternyata enggak, aku gak bahagia. Cinta seharusnya membebaskan, membantu aku berkembang, selayaknya pasangan dewasa sudah ga seharusnya kami bermain-main dengan perasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H