Mohon tunggu...
Lidia Rumapea
Lidia Rumapea Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Di universitas Negeri Medan Saya suka membaca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Eksistensi Pembelajaran PPKn di Era Digital

29 Mei 2023   23:36 Diperbarui: 29 Mei 2023   23:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, di era 4.0 sulit untuk menerapkan berbagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran. Keberhasilan proses pelatihan tidak terlepas dari pelaksanaan sebuah perencanaan, pelaksanaan dan dukungan kebijakan secara terus menerus yang berlangung setiap waktu. Karena itu, pendidikan merupakan modal dasar pembangunan, tentunya setiap negara menetapkannya sebagai tujuan utama didalam sebuah negara. Berbagai perbaikan di berbagai bidang pendidikan dengan berbagai kajian dan refleksi atas kebijakan yang diterapkan di masa lalu telah dilakukan Pemerintah. Dan kurikulum merupakan bagian yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Kurikulum telah dikembangkan dan dibuatkan untuk memenuhi berbagai tantangan modern didalam pembelajaran.

Kita sering menyebut zaman kekacauan ini sebagai zaman digital atau zaman revolusi industri. Kasali (2018:7) berpendapat bahwa disrupsi dapat diartikan sebagai inovasi. Disrupsi dapat diartikan sebagai perubahan fundamental atau mendasar dalam inovasi. Di masa kekacauan ini, perubahan mendasar terjadi di semua bidang kehidupan masyarakat akibat perubahan sosial yang pesat di bidang teknologi. Tantangan yang semakin berat memaksa orang untuk bertindak agar tetap bertahan dalam perkembangan spesialisasinya sendiri.

Salah satu bidang strategis dalam pembangunan bagi bangsa Indonesia agar mampu bertahan dan menghadapi segala berbagai tantangan di masa kekacauan ini dapat dilihat melalai Pendidikan. Penguatan keterampilan setiap individu diperlukan untuk meningkatkan kualitas agar mampu bersaing dan berinovasi di bidangnya. Era disrupsi merupakan masa yang harus kita lalui dengan berbagai tantangan.

Perkembangan teknologi internet dan digital, serta munculnya superkomputer dan alat canggih buatan manusia lainnya, menuntut dunia pendidikan di negara Indonesia mengalami perubahan dalam segala faktor yang mendukung pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran. Termasuk materi pembelajaran PPKn. Di era digital atau era disrupsi, perhatian utama adalah peningkatan kompetensi teknologi sebagai pendukung inovasi. Oleh karena itu diperlukan kemampuan seorang guru untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif agar siswa dapat membekali diri untuk bertahan dan memecahkan masalah di era perkembangan zaman ini ataupun Revolusi Industri 4.0.

Adapun perkembangan media dalam pendidikan menurut (Nisa,2021)antara lain:

1)Pada mulanya pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa saja.

2)pengaruh alat komunikasi ditandai dengan munculnya AVA (Audio Visual Aids) dan suara yang dihasilkan sebagai alat bantu pada abad ke-20 atau sekitar tahun 1950 sehingga memungkinkan membantu proses pembelajaran.

3)ditandai dengan mulai dilakukan identifikasi pemilihan media atau melakukan pemilihan media terlebih dahulu untuk jenis pengalaman tertentu berdasarkan keinginan yakni memilih sarana komunikasi yang sesuai untuk karakteristik pembelajaran maupun jenis pengetahuan yang ingin diperoleh

4)pembelajaran terprogram dan terencana yang memungkinkan sebuah media atau alat komikasi dalam pembelajaran dapat mempengaruhi perilaku siswa

5)penggunaan media ini tidak hanya digunakan sebagai alat bantu untuk guru saja tetapi berfungsi menjadi bagian integral dari pembelajaran.

Inovasi yang dimaksudkan dalam pembelajaran PPKn merupakan sebagai proses perubahan dari paradigma pembelajaran yang berawal dari hasil refleksi atau pembaharuan terhadap keberadaan paradigma pembelajaran PPKn lama menuju paradigma baru yang diharapkan mampu memecahkan masalah di era Revolusi. Melalui penggunaan kegiatan belajar yang inovatif, dapat menciptakan suasana kelas yang tidak kaku dan tidak monoton. Siswa diajak untuk lebih banyak berdiskusi, berinteraksi dan berdialog sehingga dapat mengembangkan konsep dan prinsip ilmiah.

Inovasi pembelajaran kewarganegaraan dapat diartikan sebagai upaya baru dalam pembelajaran, dengan menggunakan pendekatan, model atau metodologi yang berbeda, keterampilan dan suasana pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Baru dalam arti inovasi adalah segala sesuatu yang belum dipahami, diterima, atau diterapkan oleh penerima inovasi. Inovasi pembelajaran merupakan upaya inovasi berbagai komponen yang terlibat dalam penyampaian bahan ajar berupa informasi dari guru kepada siswa dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan.

Proses pembelajaran yang dimana dilakukan hanya dengan fokus pada guru saja sudah tidak sesuai lagi untuk masa kini dan untuk kedepannya, hal itu akan membuat pembelajaran kurang menyenangkan dan monoton dan tidak ada perubahan sama sekali. Pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanamkan ide atau konsep baru tentang realitas kehidupan di sekitarnya merupakan pembelajaran yang cocok digunakan din era revolusi ini.

Oleh karena itu, pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu Pembelajaran dengan menonjolkan kasus-kasus nyata yang ada di lingkungan siswa dan yang sedang terjadi sekarang. Guru sebagai warga negara yang inovatif sedang memasuki revolusi industri di Era 4.0. Untuk itu diperlukan keterampilan yang harus dimiliki guru inovatif adalah kemampuan berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah, berkomunikasi dan berkolaborasi, dapat berpikir kreatif dan berinovasi, memiliki literasi informasi dan komunikasi, mampu menciptakan pembelajaran kontekstual, dan memiiki literasi informasi dan media.

Kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah yang dihadapi adalah kemampuan yang digunakan untuk memahami suatu masalah yang kompleks, menggabungkan informasi dengan informasi lain untuk menciptakan perspektif yang berbeda dan mencari solusi dari masalah tersebut. Guru harus bisa berinovasi melalui penggunaan media digital dan lain-lain. Kehadiran media sosial dapat dimanfaat seorang guru untuk memungkinkan pembelajaran tanpa kendala ruang dan waktu. Oleh karena itu, guru PPKn harus mampu menyesuaikan media pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan berpikir siswa dan membekali siswa dengan kemampuan teknis dan kreatif yang tinggi, serta kemampuan memecahkan masalah secara kritis, kreatif dan inovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun