Mohon tunggu...
Lidia Ratih Maharani
Lidia Ratih Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UKSW

Menulis/pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studek FPB UKSW: Belajar Cara Mewujudkan SDGs dalam Bidang Pertanian

5 Agustus 2023   09:53 Diperbarui: 5 Agustus 2023   10:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Studi Ekskrusi merupakan salah satu mata kuliah wajib diambil oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW. Tujuan diadakannya mata kuliah ini adalah mengajak para mahasiswa mengetahui serta belajar secara langsung mengenai pertanian dengan mengunjugi tempat-tempat wisata edukasi seperti agroindustri atau agrowisata. 

Namun tujuan kusus diadakannya studi eksrusi pada semester antara 2022 ini adalah mengajak mahasiswa untuk mengetahui pentingnya tempat-tempat agrowisata yang dikunjungi dalam  mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Pada tanggal 20-21 Juli 2023 para  mahasiswa dan  mahasiswi FPB UKSW angkatan 2021 dan beberapa mahasiswa angkatan diatasnya  berkesempatan untuk mengikuti mata kuliah studi ekskrusi ini dengan menunjungi beberapa tempat agrowisata yang berada di provinsi Yogyakarta. Tempat-tempat tersebut antara lain yaitu BBPPMDDTT, Bhumi Merapi, dan PIAT UGM.

Sebelum lanjut pada pembahasan sebenarnya apa itu SDGs?. SDGs atau Sustainable Development Goals merupakan suatu tujuan pembangunan berkelanjutan yang dirancang oleh PBB dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia. SDGSs ini memiliki 17 poin program yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.

1. BBPPMDDTT

Tempat pertama yang dikunjungi adalah BBPPMDDTT (Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) Yogyakarta.  BBPPMDDTT merupakan sebuah tempat pelatihan dan pemberdayaan bagi warga yang akan melakukan transmigrasi di daerah tertinggal di wilayah Indonesia, selain itu juga memberikan pelatihan pada warga desa untuk meningkatkan desa dalam aspek ketahanan pangan, ekonomi, serta kelestarian lingkungan. Di tempat ini ada banyak hal yang dapat dipelajari terutama tenang pertanian terpadu yaitu dengan memadukan pertanian, perikanan, dan peternakan secara berkelanjutan. 

Di BBPPMDDTT ada banyak model pertanian yang dilakukan mulai dari pertanian konvensional, pertanian dengan sistem aquaponik yang dilakukan dengan memadukan budidaya ikan, dan pertanian hidroponik. Dalam perternaka pun juga beraneka ragam mulai dari peternakan ungas seperti ayam dan bebek, peternakan sapi, dan peternakan ikan lele. 

Kotoran hewan ternak oleh BBPPMDDTT dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman, sedangkan pakan untuk ternak menggunakan campuran tanaman yang ditanam dengan bahan lain. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya konsep pertanian terpadu. Dari program BBPPMDDTT yang melakukan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, maka ada beberapa SDGs yang dicapai yaitu:

  • SDGs poin 1: Tanpa kemiskinan, dengan adanya pelatihan dan pemberdayaan di daerah tertinggal yang dilakukan BBPPMDDTT dapat mengurangi kemiskinan karena warganya dapat lebih produktif sehingga tingkat kemiskinan dapat sedikit demi sedikit dapat ditekan.
  • SDGS poin 2: Mengakhiri kelaparan, dengan pelatihan dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan dapat meningkatkan ketahanan pangan sehingga tidak terjadi kelaparan.

2. Bhumi Merapi

Kemudian tempat kedua yang dikunjungi adalah agrowisata Bhumi Merapi yang terletak di Kecamatan Pekem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bhumi Merapi memadukan konsep wisata edukasi juga dengan beberapa spot foto yang instagramable dalam satu lokasi tempat. Disana pengunjung juga dapat melakukan interaks secara langsung dengan bermacam hewan. Beberapa kegiatan interaksi dengan hewan  yang dapat dilakukan oleh pengunjung antara lain berfoto bersama hewan reptil dan memberi makan burung onta. Terdapat bangunan yang dibuat menyerupai beberapa destinasi di beberapa negara yang dapat digunakan untuk mengambil foto.

Penataan tempatnya keren karena memadukan tanaman, beberapa hewan , dan bangunan yang dapat digunakan untuk berfoto sehingga tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi sebagai salah satu tempat wisata edukasi. Wisata edukasi Bhumi Merapi dapat menjadi slah satu langkah untuk menuju pembangunan berelanjutan atau SDGs pada poin ke 8 yaitu pekeraan layak dan pertumbuhan ekonomi, karena dengan adanya Bhumi Merapi ini dapat membuka lapangan pekerjaan selain itu dapat meningkatkan perekonomian. Selain itu juga mewujudkan SDGs pada poin ke15, yaitu ekosistem  darat dengan membuat penangkaran yang terdapat pada wisata tersebut, untuk melindungi populasi hewan.

3. PIAT UGM

Dan tempat terakhir yang dikunjungi pada hari kedua adalah PIAT (Pusat Inovasi Agroteknologi) UGM, PIAT UGM sendiri merupakan tempat penelitian yang berfokus pada pertanian yang berkelanjutan serta pertanian terpadu. PIAT sendiri merupakan bagian dari Uniersitas Gadjah Mada, dimana tempat ini dijadikan sebagai tempat pengembangan pertanian, pengembangan varietas unggul, pengolahan hasil pertanian, pengawetan hasil dan masih banyak lagi. 

Di PIAT pengujung dapat melihat bagaimana produksi pembuataan hasil pertanian seperti buah markisah dan bunga telang dibuat berbagai produk olahan makanan mulai dari es kirim, minuan, dan teh. PIAT juga terdapa tempat pengembangan varetas unggul tanaman mulai dari tanaman pangan hingga hortikultora. Pengunjung juga dapat melihat peternakan magot, dan pengolahan limbah menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual. Dengan adanya PIAT dapat menyumbangkan salah satu cara mengnuju SDGs yaitu:

  • SDGs poin 2: PIAT UGM berkontribusi dalam menciptakan serta mengembangkan teknologi pertanian yang berkelanjutan dan terpadu hal tersebut dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
  • SDGs poin 12: PIAT mengembangkan pertanian berkelanjutan, dengan adannya hal tersebut maka penggunaan SDA lebih efisien.
  • SDGs poin 15: PIAT berkontribusi dalam pelesarian SDA serta pemanfaatan lahan melalui pertanian berkelanjutan.

Melalui studi ekskrusi terdapat beberapa topik penelitian yang dapat dijadikan gambaran bagi mahasiswa, penelitiannya seperti:

  • Meningkatkan ketahanan pangan
  • Meningkatkan nilai jual hasil pertanian
  • Pertanian berkelanjutan
  • Pertanian terpadu
  • Dan masih banyak lagi.

Dengan adanya Studi Ekskrusi ini Mahasiswa tidak hanya berwisata namun dapat mendapatkan banyak pelajaran dan ilmu baru yang mereka peroleh. Banyak hal baru dapat dipelajari dengan adannya mata kuliah studi ekskrusi ini. Salah satu yang terpenting mahasiswa dapat mendapatkan beberapa pandangan mengenai penelitian kedepan yang akan dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun