Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kepada Telepon

26 Mei 2020   08:58 Diperbarui: 26 Mei 2020   18:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kutulis kata pengantar rindu
pada layar telepon genggam hitam;

Ayah, Ibu
maafkan anakmu!
Raganya terkurung dalam jeruji pandemi
Janji untuk membahagiakan kalian ditunda dulu
Besok, setelah bebas
akan kulunasi utang ini
Semoga doa menjaga jiwa dan raga kita!

Pesan pun terkirim dibawa jaringan telkomsel
Terima kasih!
Karenamu, aku tak perlu memaki pak pos.

Sarjo, 25 April 2020
Saat mata dibaca buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun