Hening di emperan jalan,
Ia sendiri menikmati gulita
Membagi airmata pada angin lalu
Di bawah atap langit paling teduh
Kemana kakinya akan melangkah
Sedang celoteh perut berisik mengusik ketenangan
Dahaga meronta,
Meminta seteguk air
Pada daun yang melambai
Malam!
Aku lilin kecil butuh arah
Mencari iba pada mereka yang berpunya
Yang entah siapa
Di tangannya aku bertahan hidup
Hingga esok,
Mata masih menatap hari
Hening di emperan jalan,
Malang menjadi karib
Bagi diri yang telantar
Tanpa Ayah, ibu
Namun, ingin tetap bersinar
Aku lilin malang
Berharap memeluk bintang
Meski tak sampai.
Sarjo, 22 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H