Tubuhku berserakan
di jalan, pasar, taman.
Beterbangan hingga di depan kakimu
Tapi mata cuek itu pura-pura tak melihat
Ia pun menginjak-injak temanku
Tanpa sebilah salah di dadanya
Membiarkan kami dirubung lalat-lalat lapar
Egois!
Setelah menikmati makanan, ia melemparkan tubuh-tubuh kami di sembarang tempat.
Di sore yang mendung,
Langit menangis, menumpahkan tangisnya di bendungan
Membawaku menuju genangan
Lalu menyumpal selokan-selokan
Kau histeris,
Mencari sosok yang entah
Sebut-sebut kami penyebab bencana
Egois!
Kau; sampah kota yang suka menyampah.
Parepare, 10 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H