Ketika kubuka jendela pagi,Â
Daun-daun luruh dipetik angin
Kaku mengecup tanah
Dan aroma petrikor mengudara
Rinai-rinai menempias
Membasahi tubuh meja
Suara petir menduri kuping
Bangunkan sepi yang lelap
Hujan makin deras
Aku duduk ditemani sepasang gelas
Saat kau pergi tanpa belas
Kemana, yang entah tak jelas
Ketika kubuka jendela pagi,Â
Ada gerimis tak henti-henti
Pada palung paling dalam
Kau di mana?Â
Aku melihat payung tak bertuan
Kuyup di bawah pohon.
***
Barru, 14 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!