Mohon tunggu...
Lidia Putri
Lidia Putri Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

General Practice. Even a drop of water but it can relieve thirst and can make life in the world

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lubang Raksasa Ada Danau Es di Bawahnya?

1 Agustus 2014   00:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:45 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="siberiantimes.com/science"][/caption] Di Rusia di daerah Yamal di Siberia yang juga di kenal oleh orang Rusia sebagai tempat ujung dunia karena letaknya terpencil dan lebih ke arah kutub Utara. Menurut warga setempat, lubang pertama terbentuk pada 27 September 2013. Lubang yang membentuk corong kerucut, sedangkan letaknya pada satu daerah Yamal yaitu lubang pertama dengan diameter 30 meter dan kedalaman 70 meter. Ada ditemukan lubang lainnya letaknya ratusan kilometer dari yang pertama di Yamal pada distrik Taz dekat dengan pabrik ekstraksi gas besar di Bovanenkovo​​. Lubang ini dekat desa Antipayuta, memiliki diameter sekitar 15 meter. Pada Semenanjung Taymyr pada sebelah timur Yamal, wilayah Kransoyark, ada lubang lannya lagi dengan kedalaman antara 60 dan 100 meter, dengan diameter kurang dari empat meter. [caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="siberiantimes.com/PICTURES/SCIENCE"]

siberiantimes.com/PICTURES/SCIENCE
siberiantimes.com/PICTURES/SCIENCE
[/caption] Yamal merupakan semenanjung besar yang menjorok ke perairan Arktik, adalah wilayah produksi utama Rusia untuk gas yang dipasok ke Eropa. Para ahli telah berkelana ke lubang pertama untuk mempelajari komposisi, menemukan sebuah danau es di bawahnya. Para ilmuwan percaya bahwa itu merupakan fenomena alam, tetapi mengatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami bagaimana kawah tersebut terbentuk. Para peneliti juga mengatakan bahwa es di dalam kawah yang secara bertahap mencair di bawah matahari, dan juga ada air meleleh mengalir turun dari sisi-sisinya, dapat terlihat ada jejak air. Kawah pada lubang ini delapan puluh persennya diisi dengan es sekitar. Saat ini juga telah diambil sampel tanah dan es untuk diteliti di laboratorium. Para peneliti ini mengatakan bahwa kawah muncul relatif baru, bukan dari pembentukan belasan tahun yang lalu. Pada kenyataannya 2012 dan 2013 suhu di Yamal relatif panas untuk, ada pertanyaan bahwa dugaan fenomena ini mungkin terkait dengan pemanasan global, tapi entah bagaimana mempengaruhi pembentukan kawah, dan ini masih di cari untuk menjawab pertanyaan ini. Sedangkan Anna Kurchatova dari Sub-Arctic Ilmiah Pusat Penelitian berpikir kawah dibentuk oleh air, garam dan gas campuran memicu ledakan bawah tanah, hasil dari pemanasan global. [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="siberiantimes.com/PICTURES/SCIENCE"]
siberiantimes.com/PICTURES/SCIENCE
siberiantimes.com/PICTURES/SCIENCE
[/caption] Andrey Plekhanov mengatakan bahwa "Tidak ada yang misterius di sini (karena ada beberapa rumor tentang pengaruh alien) , hal ini terjadi hanya karena hukum alam dengan tekanan internal dan perubahan suhu" Peneliti Senior di Bumi Cryosphere Institut Siberian Cabang Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Marina Leibman, mengatakan tentang perkembangan kawah, dimana dindingnya terus mencair, sehingga mengumpulkan air , "saya menduga bahwa air akan dibekukan dasar kawah. Jika aliran air terus intesif dan misalnya karena pengaruh musim panas, maka tidak akan memiliki cukup waktu untuk terjadi pembekuan . Hal ini kemungkinan akan menyebabkan pembentukan danau baru. " Vladimir Pushkarev, Direktur Ilmiah Pusat Negara Rusia Penelitian Arktik, juga memberikan komentarnya, "Ini adalah fenomena yang menarik, ada gunanya melanjutkan karya ilmiah tentang ini dan sekarang ini cara terbaik bagi kita dengan membahas serta menjelajahi tempat lubang itu.'

Senang berbagi

Cari tau tentang alam sekitar dan bersahabatlah dengan bumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun