[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="Sangsi Uni Eropa cdn2.img22.ria.ru"][/caption]
Cerita malam ini agak serius sedikit ya  dik...dan sambil belajar tentang kondisi ekonomi suatu negara, cerita ini bukan  mengamati seperti ekonom, karena kadang belanja di rinok alias pasarnya Rusia malah suka salah perkiraan dan hitungan, hanya minimal bisa sebagai sedikit pengetahuan.
Di suatu negara yang bernama Rusia dengan mengalami masalah yang berupa sangsi ekonomi karena adanya masalah tingkat tinggi dengan negara-negara lain, masalah yang akhirnya memuncak dengan bentroknya negara ini dengan negara tetangganya bernama Ukarain.
Sepertinya orang Rusia dari dahulu mempunyai karakteristik yang tangguh, dengan letak negaranya yang lebih dekat ke kutub utara ini, membuat musim negaranya jika musim dingin sangat dingin sekali, dengan matahari yang muncul pada pukul kurang lebih 10 siang , jadi saat pagi hari  pukul 8 tetap pergi ke sekolah atau ke kantor, walau matahari belum muncul dan udara dingin yang mengigit tapi mereka tetap melaksanakannya.  Berbeda lagi jika saat musim panas, dimana matahari bisa terbenam pada pukul 10 malam, bahkan ada suatu kota bernama Saint Petersburg tidak ada malam sama sekali, alias saat malam hari matahari tetap bersinar. Dari semua ini juga tak heran jika mereka kaku, dan punya rasa harga diri yang cukup tinggi.
Presiden negara ini bernama Vladimir Putin dikenal sebagai sebutan Putin, mungkin saja kita bisa panggil dengan gaspadin Putin (Pak Putin). Dari perselisihan ini sebagai kepala negara pastinya gaspadin Putin harus memilih langkah apa untuk negaranya. Dilema dalam memilih, yaitu pada segi kemanusiaan yang di sebabkan karena suatu perselisihan, sisi yang lainnya ia harus menjaga negaranya juga dengan  seluruh sistem pada rakyat.
Dalam bentrok ini ada negara yang jelas membantu dari belakang Ukraina ini , yaitu Uni Eropa, dimana merupakan  persatuan negara-negara Eropa yang berada dekat dengan negara Rusia, dan negara lainnya adalah Amerika. Sangsi yang dari dukungan yang di berikan dalam tindakan dari Rusia adalah sangsi Ekonomi, terutama di berikan oleh Uni Eropa yang memang memegang banyak memberikan ekspor ke Rusia. Selain itu sisi lainnya ekspor yang di berikan sebenarnya juga menguntungkan negara-negara Uni Eropa itu sendiri, sedangkan yang lainnya pasokan gas utama negra-negara eropa yaitu terbanyak berasal dari negara Rusia ini
Semakin banyak negara-negara Uni Eropa mengakui bahwa sangsi terhadap Rusia memberikan dampak negatif terhadap perekonomian. Sanksi yang dijatuhkan menyebabkan kerusakan hubungan bisnis, sentimen negatif investor, keputusan politik - semua ini mempengaruhi hubungan perdagangan.
Mendapat sangsi ini langkah yang bisa di bilang cukup berani dan tidak gentar dengan acaman yang di berikan, malah memberikan respon terhadap ancaman ini dengan lebih memberdayakan apa yang ada di negaranya saat ini. Kata gaspadin Putin yaitu " Saya berpikir bahwa dalam pengaturan kedepan lebih bermaksud untuk lebih berpikir pada melindungi kepentingan produsen dalam negeri kita"
[caption id="" align="aligncenter" width="405" caption="Daftar barang terlarang untuk impor m.kp.ru/online"]
Bahkan gaspadin Putin malah memberikan  perlawanan dengan meminta Kementerian Pembangunan Ekonomi menyiapkan daftar produk pertanian, bahan baku, makanan, serta semua yang impor dan dibatasi oleh negara-negara karena sanksi ekonomi ini agar langsung dialihkan ke negara lain (selain Uni Eropa dan Amerika), jadi Rusia malah tidak mau menerima impor lagi dari negara-negara tersebut.
Melihat cerita ini semua memungkinkan kiranya dari negara mempunyai ketegasan dan mempunyai harga diri, serta lebih memikirkan kepentingan rakyat banyak dalam mengambil suatu keputusan ekonomi.
Mungkin pula, pada negara seperti Indonesia dapat membaca peluang yang ada dari sangsi ekonomi yang dialami Rusia dapat membuka peluang hubungan ekspor...
Begitu kira-kira ceritanya... Â semoga bisa diambil jika ada segi kebaikan di dalamnya... sudah ya... sekarang kita istirahat, dan pikirkan mimpi lain aja yang indah... pusing juga kalau memikirkan hal yang begini... hehehe
senang bebagi
Berani kataka dengan jelas " tidak jika memang tidak setuju, dan katakan iya jika memang setuju"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H